Pangkalpinang, (Antara Babel) - DPD Partai Golongan Karya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempertanyakan hasil survei pengamat politik Bambang Ari Satria menyatakan elaktabilitas Bupati Bangka Tengah, Erzaldi Rosman tertinggi mencapai 48 persen.
"Kebenaran hasil survey tersebut harus ditelusuri, karena bisa jadi informasi yang tidak sesuai dengan kenyataannya," kata Sekretaris DPD I Partai Golkar Kepulauan Babel Heryawandi.
Ia mengatakan hasil survey yang menyebut elaktabilitas Erzaldi Rosman hingga 48 persen lebih itu patut dipertanyakan, karena informasi itu merupakan pernyataan dari seorang pengamat, bukan dari lembaga survey.
"Saya berharap pengamat jangan membuat kebohongan publik. Jangan-jangan pengamat ini pendukung salah satu calon, sehingga statementnya tidak independent" ujarnya sambil menyatakan Lembaga Survey Politik PolMark Indonesia milik Eep Syaifullah.
Sebelumnya Pengamat Politik Bangka Belitung Bambang Ari Satria mengeluarkan statement di salah satu media lokal menyebutkan bahwa peringkat hasil survey Erzaldi Rosman menempati peringkat tertinggi dari dua lembaga survey yaitu Poltracking dan PolMark Indonesia.
"Saya dapat informasi, elektabilitas Bang Erzaldi paling tinggi dalam berbagai hasil survei, seperti hasil survei Poltracking dan PolMark," kata Bambang Ari Satria, Pegiat dan Pemerhati Politik Babel, sebagaimana dikutip Bangkapos.Com pada Kamis (11/8).
Sementara itu, Direktur Operasional Lembaga Survey PolMark Indonesia, Maykal Febriant membantah statement dari Bambang Ari Satria.
Ia menegaskan hasil survey lembaganya itu bersifat intern dan belum dipublikasikan, sehingga hasil survey yang menyebut elaktabilitas Erzaldi hingga 48 persen itu jelas tidak sesuai.
"Kami melakukan survey untuk internal dan tidak dipublikasikan. Kami juga tidak melakukan survey untuk elaktabilitas Erzaldi Rosman, jadi informasi itu tidak benar, karena Lembaga Survey PolMark Indonesia tidak pernah mempublikasikannya," ujarnya.
Golkar Babel Pertanyakan Hasil Survey Erzaldi Tertinggi
Jumat, 12 Agustus 2016 21:27 WIB
Kebenaran hasil survey tersebut harus ditelusuri, karena bisa jadi informasi yang tidak sesuai dengan kenyataannya.