Pangkalpinang (Antara Babel) - Deputi Manajer Humas-Hukum PT PLN Wilayah Bangka Belitung, Agus Yuswanta mengatakan saat ini potensi energi baru terbarukan (EBT) di daerah itu mencapai 14,5 MW untuk menambah pasokan listrik di Kepulauan Bangka Belitung.
"Sebelumnya daya mampu PLN di Pulau Bangka sebesar 140 MW dan Belitung 38 MW. Dengan adanya tambahan daya 14,5 MW dari EBT ini diharapkan bisa melistriki seluruh daerah di Kepulauan Bangka Belitung," katanya di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, EBT yang terpasang di Bangka Belitung bersumber dari biomass, biogas dan surya. Pembangkit Listrik Tenaga Biomass sebesar 5 MW ada di Pulau Bangka dan 7 MW di Belitung.
"Sedangkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biogas ada di Belitung sebesar 1,2 MW. Keduanya dibeli PLN melalui skema jual beli tenaga listrik 'independent power producer (IPP)'," ujarnya.
Sementara itu, untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpasang yang masuk dalam sistem PT PLN (on grid) sebesar 1 Mega Wattpeak (MWp) berada di Pulau Bangka. Namun untuk daerah-daerah kepulauan yang terisolir dari sistem kelistrikan, PT PLN menggunakan PLTS off grid.
"Sudah ada empat pulau yang terlistriki, antara lain Pulau Gresik dengan kapasitas terpasang 40 Kilo Wattpeak (KWp), Pulau Celagen 80 KWp, Pulau Bukulimau 80 KWp dan Pulau Pongok 125 KWp," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya terus mendorong dan siap menerima investor swasta yang menghasilkan EBT dengan skema penjualan kelebihan tenaga listrik (excess power).
"Selain membantu mengurangi emisi, langkah-langkah tersebut merupakan bentuk komitmen PLN mendukung pemerintah untuk mencapai komposisi penggunaan energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025 mendatang," katanya.