Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Sebanyak sembilan orang pendayung akan mengelilingi pesisir Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggunakan kayak laut selama 28 hari dalam ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara "Belitung Sea Kayak Expedition 2024".
Ketua Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara, Yoppi Saragih di Sijuk, Minggu mengatakan ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara bertujuan guna mengeksplorasi keindahan alam, kekayaan budaya, adat istiadat, maupun kearifan lokal yang dimiliki oleh Belitung.
"Kemudian selanjutnya adalah meningkatkan promosi potensi pariwisata bahari yang dimiliki oleh Pulau Belitung," katanya.
Ia mengatakan, sebelumnya pada Agustus sampai Oktober 2023, Dayung Jelajah Nusantara telah melakukan ekspedisi pertamanya dengan mengelilingi Pulau Flores sejauh 1.059 kilometer selama 55 hari.
"Selanjutnya kami akan mengelilingi Pulau Belitung sebagai ekspedisi kedua dengan tujuan untuk mengenal pesisir Belitung mengamati kehidupan sosial, budaya, serta ekosistem flora dan fauna di daerah yang kami lalui," ujarnya.
Ia menjelaskan, sembilan pendayung akan mengelilingi Pulau Belitung selama 28 hari dengan jarak tempuh sekitar 450 kilometer.
"Kami start-nya di Sheraton Resort ini, dan kami mulai mendayung searah jarum jam ke Manggar turun ke bawah terus mengelilingi Pulau Belitung sampai kembali lagi ke titik ini (Sheraton Resort) pada 12 September mendatang," katanya.
Selain itu, lanjut dia, ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara juga bertujuan untuk menunjukkan eksistensi Indonesia sebagai bangsa bahari atau maritim.
"Sehingga kita bisa mengetahui laut kita, mendalami laut kita, mencintai laut kita dan mempublikasikan adat, budaya, keindahan, kuliner, dan segala macam hal menarik yang bisa ditemui selama di perjalanan," ujarnya.
Dikatakannya, sembilan pendayung tersebut akan mulai mendayung pada pukul 07.00 WIB, mereka akan makan siang di laut dan tidak mendarat dengan mengkonsumsi cokelat, buah-buahan, makanan kaya protein, serta banyak mengkonsumsi air putih.
"Selanjutnya pada pukul 15.00 WIB atau pukul 16.00 WIB mereka akan menepi ke daratan dan masak. Kemudian pada pukul 22.00 WIB mereka akan tidur beristirahat," katanya.
Adapun kecepatan saat mendayung kayak laut yakni sekitar empat sampai enam kilometer per jam.
"Sangat tergantung dengan kondisi angin dan cuaca jadi jarak yang bisa ditempuh adalah sekitar 28-30 km per hari," kata Yoppi.
Untuk itulah, dirinya memohon izin dan doa restu agar para pendayung bisa sehat serta lancar dalam ekspedisi tersebut.
"Kami juga minta arahan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta kami mohon agar cuaca baik selama ekspedisi sehingga misi berjalan dengan sukses," ujarnya.