Tanah Datar (Antara Babel) - Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah melihat langsung pembuatan kerajinan songket di Jorong Tanjung Moyang Nagari Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa.
Setibanya di lokasi perajin, Wapres dan Ibu Mufidah disambut dan diselempangkan syal songket sebagai kenang-kenangan.
Lalu Wapres dan ibu Mufidah diajak meninjau pembuatan songket yang dilakukan oleh ibu-ibu desa setempat. Mereka tergabung dalam lima kelompok kerajinan tenun songket dengan jumlah anggota 153 orang.
Ciri khas songket yang dibuat di daerah tersebut adalah proses pewarnaannya menggunakan bahan-bahan alami.
Wapres saat melihat sembari menanyakan proses pembuatan songket yang rata-rata pengerjaannya lebih dari tiga minggu hingga sebulan untuk satu kain berukuran tiga meter.
Ibu Mufidah pada kesempatan itu menyatakan bahwa agar para perajin songket bisa dibina lebih lanjut sehingga hasil kerajinan mereka bisa digunakan semua kalangan.
"Juga supaya harganya terjangkau dan peminatnya meningkat," kata Mufidah Kalla.
Kerajinan tenun songket selama ini dijual dengan harga tinggi karena pengerjaannya yang rumit dan butuh waktu lama untuk penyelesaian satu helai kain songket.
Nurlaili salah seorang perajin songket mengaku bisa menyelesaikan satu kain songket berukuran tiga meter dalam waktu sebulan.
"Ini hanya dasarnya saja, untuk membuat jadi bahan baju atau lainnya bisa lebih lama lagi. Biasanya saja kerjakan kalau ada pesanan bisa seharian dan baru selesai tiga minggu," ujar Nurlaili.