Sungailiat (ANTARA) - Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung cukup meriah sebagai wujud tertanam tali persaudaraan etnis Tionghoa dan suku melayu di daerah itu.
"Perayaan Imlek tahun ini nampak meriah dibanding tahun lalu, karena kami bisa berkunjung ke teman yang merayakan Imlek," kata salah satu warga Bangka dari suku Melayu, Andi di Sungailiat, Rabu.
Ia mengatakan masyarakat melayu di Bangka umumnya membaur dengan etnis Tionghoa, baik di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan pekerjaan.
"Sehingga saat masing-masing merayakan Lebaran atau Imlek kita saling berkunjung," katanya.
Bahkan, kata Andi, sebelum puncak perayaan Tahun Baru Imlek, selama beberapa hari di Kelenteng Kwan Tie Miaw Sungailiat menggelar hiburan untuk masyarakat.
"Di saat ini membaur masyarakat baik dari suku Melayu dan etnis Tionghoa," katanya.
Sementara salah satu warga keturunan Tionghoa Calvin mengatakan setiap merayakan Tahun Baru Imlek, teman-teman dari suku melayu berkunjung ke rumah.
"Teman-teman saya banyak dari suku melayu, sehingga saat Imlek banyak yang datang ke rumah atau sebaliknya saat perayaan Idul Fitri atau Idul Adha saya juga berkunjung ke rumah teman yang merayakan," ujarnya.
Keakraban suku melayu dan etnis Tionghoa di Bangka sudah sejak dulu terjalin dan sudah saling bersaudara.
Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili atau bertepatan dengan tahun Ular Kayu diyakini oleh sebagian masyarakat Tionghoa akan membawa keberuntungan bagi bangsa Indonesia.