Bangka Tengah, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyediakan sebanyak 1.500 dosis vaksin penyakit kuku dan mulut (PMK) untuk mencegah penularan penyakit itu pada ternak sapi.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bangka Tengah Dian Akbarini di Koba, Sabtu, mengatakan sebanyak 1.500 vaksin tersebut sudah mulai digunakan sejak awal Januari 2025.
"Terdapat sebanyak 6.600 sapi yang terdata menjadi sasaran vaksinasi PMK dan ini kita berikan merupakan bentuk pencegahan karena kondisi sapi yang ada saat ini dalam kondisi sehat," ujarnya.
Ia mengatakan sampai saat ini hanya terdapat satu kasus PMK yang terjadi pada 2024 dan tidak menyebabkan kematian, bahkan sudah dinyatakan sembuh melalui perawatan dokter hewan DPKP.
"Kami juga yang termasuk banyak mendapat bantuan vaksin dari kementerian dibanding daerah lain. Ini kami lakukan sebagai pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
“Untuk jumlah sapi yang terdata ada 6 600 dan semua sudah dinyatakan sehat tanpa penyakit. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan semua vaksin sudah menyebar pada setiap kecamatan," ujarnya.
Pihaknya kembali mendapatkan 1.000 dosis vaksin pada Februari 2025 untuk kembali diberikan kepada sapi yang ada di Bangka Tengah.
“Februari ini kita akan ada tambahan 1.000 dosis vaksin lagi dan semua pelayanan kita gratis tanpa ada biaya. Mulai dari vaksin, pengobatan sampai layanan konsultasi," ujarnya.
Dokter Hewan Rachmawati mengatakan PMK memiliki risiko penularan yang tinggi namun risiko kematian hanya lima persen.
Sapi yang terserang PMK harus diisolasi dan dilaporkan langsung kepada petugas medis agar mendapatkan perawatan.
“Ciri sapi menderita PMK yang jelas bisa dilihat yaitu kaki dan mulut lecet atau luka, berliur penuh, demam, lemas tidak mau makan, lesu. Kalau sudah ada gejala demikian, secepatnya melapor agar gejalanya segera kita atasi," ujarnya.