Beijing (ANTARA) - Israel dan Hamas pada Sabtu (8/2) menyelesaikan pertukaran tahanan-sandera yang kelima dalam fase pertama perjanjian gencatan senjata Gaza yang sedang berlangsung, menurut sejumlah sumber Israel dan Palestina.
Berikut kronologi peristiwa penting terkait proses pertukaran itu sejak Israel dan Hamas menyetujui kesepakatan gencatan senjata Gaza pada Januari.
-- Pada 19 Januari 2025, kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku. Yang pertama, fase 42 hari dari perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang difasilitasi oleh Mesir dan Qatar dengan dukungan dari Amerika Serikat (AS), menetapkan bahwa Hamas akan membebaskan 33 sandera, sementara Israel akan membebaskan ratusan tahanan Palestina.
-- Pada hari yang sama, tiga wanita Israel, yang dibebaskan dari penahanan Hamas di Gaza, tiba di Israel pada hari pertama perjanjian gencatan senjata mulai berlaku.
-- Pada 20 Januari 2025, Israel membebaskan 90 tahanan Palestina dari penjara Ofer, yang terletak di sebelah barat Ramallah di Tepi Barat, hanya beberapa jam setelah tiga sandera Israel kembali ke Israel pascapembebasan dari penahanan Hamas di Gaza.
-- Pada 25 Januari 2025, Gaza menyaksikan pertukaran sandera kedua saat Hamas membebaskan empat tentara wanita Israel dengan imbalan 200 tahanan Palestina. Tak lama setelah itu, Dinas Penjara Israel mengumumkan bahwa seluruh 200 tahanan Palestina yang akan dibebaskan telah dilepaskan.
-- Pada 30 Januari 2025, Israel setuju untuk membebaskan 110 tahanan Palestina, termasuk 30 anak di bawah umur, yang membatalkan keputusan sebelumnya untuk menunda pertukaran. Langkah tersebut menyusul pembebasan tiga sandera Israel dan lima sandera Thailand oleh Hamas dalam gencatan senjata Gaza yang sedang berlangsung.
-- Pada 1 Februari 2025, Hamas membebaskan tiga sandera Israel dalam gelombang keempat dari tahap pertama pertukaran tahanan dan kesepakatan gencatan senjata. Sebagai balasannya, Israel membebaskan 183 tahanan Palestina dan mengizinkan 50 warga Palestina yang terluka dan sakit meninggalkan Gaza untuk menjalani perawatan medis di luar negeri.
-- Pada 4 Februari 2025, Hamas mengatakan pembicaraan tentang tahap kedua kesepakatan gencatan senjata Gaza dengan Israel telah dimulai, dengan fokus pada tempat berlindung, bantuan, dan rekonstruksi di daerah kantong Palestina yang hancur.
-- Pada 8 Februari 2025, dalam pertukaran tahanan-sandera kelima, tiga sandera Israel yang sebelumnya ditawan oleh Hamas dipindahkan dari Gaza tengah ke Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) dan Badan Keamanan Israel dan menyeberangi perbatasan ke Israel, kata IDF dalam sebuah pernyataan. Sebagai bagian dari pertukaran tersebut, Israel juga membebaskan 183 tahanan Palestina dari penjara Israel pada hari yang sama sesuai kesepakatan.
