Tokyo (Antara Babel) - Perdana Menteri Shinzo Abe akan memberikan
penghormatan kepada korban perang, tapi tidak akan meminta maaf ketika
menjadi pemimpin Jepang pertama yang mengunjungi Pearl Harbor bulan ini,
kata juru bicara pemerintah pada Selasa.
Kunjungan itu dilakukan
menyusul kunjungan bersejarah Barack Obama pada Mei ke Hiroshima,
kunjungan pertama presiden Amerika Serikat ke sana, tempat dia berbicara
mengenai penderitaan korban tapi tidak menyampaikan permintaan maaf
karena menjatuhkan bom nuklir pertama di dunia.
Abe akan
memberikan penghormatan kepada mereka yang gugur dalam serangan kejutan
Jepang pada 1941 di pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Hawaii,
yang memicu Perang Dunia II di Pasifik, dan menyorot sekutu keamanan
puluhan tahun antara kedua bekas musuh tersebut.
"Tujuan
kunjungan ini untuk memberikan penghormatan kepada korban perang, bukan
meminta maaf," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam
konferensi pers rutin di Tokyo.
"Kunjungan itu akan menjadi
kesempatan untuk menunjukkan kepada generasi mendatang tekad kami untuk
tidak mengulangi kengerian dan penderitaan perang serta kesempatan
memperlihatkan rekonsiliasi antara Jepang dan Amerika Serikat," katanya
seperti dikutip kantor berita AFP.
Menteri Pertahanan Amerika
Serikat Ashton Carter, yang berada di Jepang sebagai bagian dari tur
Asia terakhirnya, mengungkapkan sentimen tersebut pada Selasa.
"Aliansi
AS-Jepang tidak pernah lebih kuat dari sekarang," kata Carter kepada
wartawan dalam kunjungan ke sebuah kapal perusak Jepang.
"Ini
aliran dua arah, saling menguntungkan bagi kedua negara. Itu diperlukan
karena kami menghadapi tanggung jawab dan ancaman yang sama," katanya
tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Carter, yang akan bertemu Abe hari itu, menyambut baik rencana kunjungan perdana menteri Jepang ke Hawaii.
"Satu
hal yang bisa saya katakan dengan pasti kepada (Abe hari ini) adalah
betapa senangnya Presiden Obama dan kami semua bahwa dia akan
mengunjungi Presiden Obama di Hawaii dalam waktu beberapa pekan,"
katanya.
Pemimpin Nasionalis
Abe, nasionalis
yang dikritik karena mengecilkan catatan perang negaranya, akan berada
di Hawaii pada 26 dan 27 Desember untuk berbicara dengan Obama, yang
akan bergabung dengan dia di Pearl Harbor.
Tahun ini menandai
peringatan ke-75 tahun serangan mematikan 7 Desember 1941 di pangkalan
Angkatan Laut Amerika Serikat yang menewaskan 2.400 warga Amerika.
Perang berakhir Agustus 1945 setelah Amerika Serikat menjatuhkan dua bom nuklir di Jepang.
Saat
berada di Hiroshima, Obama dan Abe mengunjungi tempat peringatan
serangan bom atom untuk menghormati 140.000 orang yang tewas dalam
pengeboman atau paparan radiasi selanjutnya.
Pemimpin Amerika
Serikat meletakkan karangan bunga dan menyampaikan kembali seruannya
untuk memusnahkan senjata nuklir, namun tidak meminta maaf mengenai
serangan dan pengeboman selanjutnya di Nagasaki yang mengakhiri perang.
Kunjungan
Abe ke Pearl Harbor juga dilakukan saat Jepang menyiapkan pembangunan
hubungan baru dengan Donald Trump, yang akan menggantikan Obama bulan
depan.
PM Jepang Tidak Akan Minta Maaf di Pearl Harbor
Rabu, 7 Desember 2016 1:11 WIB