Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Rambak Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan aksi bersih sampah plastik di objek wisata Pantai Batu Tunggal, sebagai rangkaian memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
"Aksi bersih-bersih pantai hari ini, kita berhasil mengumpulkan 32,9 kilogram sampah plastik," kata Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan pelestarian lingkungan tidak hanya dilaksanakan pada Hari Lingkungan Hidup saja, PT Timah secara berkelanjutan melaksanakan program pengelolaan lingkungan melalui berbagai kegiatan seperti reklamasi, penghijauan, penggunaan energi baru dan terbarukan, mengurangi emisi karbon dan lainnya.
"Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum untuk memperkenalkan Pantai Batu Tunggal sebagai destinasi wisata baru di Desa Rambak dan diharapkan dapat menarik minat wisatawan sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari identitas dan aset pariwisata daerah," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Ismir Rachmaddinianto mengatakan upaya memungut sampah plastik yang dilakukan PT Timah bersama pokdarwis selaras dengan tema besar Hari Lingkungan Hidup yakni “Hentikan Polusi Plastik.”
Ia mengapresiasi langkah pelestarian lingkungan yang dilakukan PT Timah, karena kegiatan seperti ini dapat menjadi wadah untuk mengedukasi masyarakat tentang menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kita bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di wilayah pesisir," katanya.
Menurut dia dengan melibatkan masyarakat dan berbagai pihak, tentunya kegiatan bersih-bersih sampah plastik ini akan menumbuhkan kesadaran bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua.
"Untuk Kabupaten Bangka, plastik yang bisa terkelola baru sekitar 15,9 persen, itu pun baru dikelola oleh pengepul dan bank sampah. Masih banyak plastik yang masih memiliki nilai, namun belum dikelola dengan optimal," katanya.