Pangkalpinang (ANTARA) - Musim durian di Air Mesu Kabupaten Bangka Tengah menjadi salah satu momen penting yang sangat dinantikan oleh masyarakat setempat. Pada saat musim durian, perekonomian desa mengalami lonjakan yang cukup baik.
Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari hasil panen durian yang melimpah hingga meningkatnya aktivitas jual beli yang berkaitan dengan durian dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Para petani durian di Air Mesu biasanya memanfaatkan musim ini untuk menjual hasil panen mereka. Durian yang mereka tanam dan rawat selama bertahun-tahun akan dipanen secara bersamaan, sehingga menghasilkan pendapatan yang cukup besar dalam waktu singkat.
Mereka biasanya menjual durian langsung ke pasar tradisional, ke pedagang pengumpul, atau bahkan ke wisatawan yang berkunjung ke desa.
Dengan adanya permintaan yang tinggi selama musim durian, para petani mendapatkan keuntungan yang cukup memadai, bahkan bisa dikatakan sebagai sumber penghasilan utama selama beberapa bulan tersebut.
Selain petani, pelaku usaha lain seperti pedagang makanan, penjual minuman, dan penjual souvenir juga merasakan manfaatnya. Banyak dari mereka membuka lapak-lapak kecil di sekitar pasar durian atau tempat wisata yang sedang berkembang selama musim ini.
Usaha kecil ini tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga membantu membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal, terutama bagi pemuda dan ibu rumah tangga yang ingin menambah penghasilan.
Selain dari penjualan durian langsung, keberadaan wisata durian juga semakin berkembang selama musim ini. Banyak wisatawan dari luar desa maupun luar daerah yang datang untuk menikmati durian segar dan mencicipi berbagai olahan durian khas Air Mesu.
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan dari penjualan durian, tetapi juga dari jasa penginapan, transportasi, dan kuliner lainnya. Dengan adanya , keberadaan wisata durian mampu memperkuat perekonomian desa secara keseluruhan.
Namun, tentu saja ada tantangan yang perlu diatasi. Ketergantungan terhadap musim durian membuat perekonomian masyarakat menjadi rentan. Setelah masa panen berakhir, pendapatan masyarakat cenderung menurun drastis, bahkan bisa dikatakan mengalami masa sulit.
Oleh karena itu, perlunya inovasi dan diversifikasi usaha sangat penting agar masyarakat tidak bergantung sepenuhnya pada musim durian saja. Pengembangan produk olahan durian seperti dodol, keripik, atau selai bisa menjadi alternatif untuk menjaga kestabilan ekonomi.
Selain itu, pelatihan kewirausahaan dan pengembangan sektor pariwisata desa juga sangat diperlukan agar potensi desa dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Musim durian di Air Mesu merupakan momentum yang sangat menguntungkan dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan pengelolaan yang baik, inovasi, dan keberlanjutan, manfaat ekonomi dari musim ini bisa dirasakan tidak hanya selama beberapa bulan, tetapi juga menjadi fondasi yang kuat untuk pembangunan ekonomi desa ke depan.
Penting bagi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah desa untuk bekerja sama dalam memanfaatkan peluang ini secara optimal dan memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan secara adil oleh seluruh lapisan masyarakat.
*) Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bangka Belitung