Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menceritakan detik-detik proses evakuasi penumpang pesawat Saudia Airlenes yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu Medan karena teror bom, Selasa.
"Mulanya, TNI mendapatkan informasi adanya pendaratan darurat pesawat Saudia Airlines SV5276 rute Jeddah-Jakarta di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara pada pukul 11.19 WIB karena ada teror bom," kata Kristomei kepada ANTARA.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, kata Kristomei, pihak TNI lalu berkoordinasi dengan kepolisian dan unsur keamanan bandara untuk memastikan penumpang dan awak pesawat dalam keadaan aman.
Personel TNI pun lalu melakukan proses evakuasi penumpang yang baru saja mendarat di Bandara Kualanamu.
"Sebanyak 442 orang penumpang dan 18 awak pesawat telah dievakuasi dengan aman ke lokasi isolasi sementara di Gedung G1 bandara," kata Kristomei.
Setelah dievakuasi, TNI AU menurunkan pasukan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) untuk menyisir pesawat dan kawasan bandara.
Selain itu, TNI AU juga mengerahkan pesawat militer untuk mengantisipasi jika diperlukan mengevakuasi penumpang ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Tidak hanya TNI AU saja, lanjut Kristomei, TNI AD juga turut mengerahkan pasukannya untuk membantu proses pengamanan.
"TNI AD menyiagakan tim Jihandak dari Yonzipur 1/DD dan satu SST dari Yonif 121/MK sebagai pasukan cadangan dalam mendukung upaya sterilisasi dan pengamanan perimeter," jelas Kristomei.
Seluruh proses itu dilakukan oleh TNI sambil berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan pengamanan bandara.
Hingga saat ini, proses sterilisasi penumpang dan barang-barang di pesawat masih terus dilakukan.
Kristomei juga memastikan seluruh penumpang pesawat tetap dalam keadaan aman dan kondusif sesuai dengan perintah langsung Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.
"Panglima memerintahkan satuan jajaran TNI untuk mendukung penuh otoritas keamanan dan penerbangan sipil dalam menjamin keselamatan seluruh penumpang, serta memastikan kondisi pesawat dan penumpang benar-benar aman dari segala bentuk ancaman,” jelas Kristomei.