Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani menemukan peredaran pupuk palsu di masyarakat, sehingga hal itu dinilai dapat merugikan pembangunan sektor pertanian dan perkebunan di daerah itu.
"Saya sudah copot Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kepulauan Babel ini, karena tidak bisa menangani pupuk palsu ini," kata Hidayat Arsani di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan peredaran pupuk palsu ini tidak hanya merugikan para petani, tetapi juga mengganggu program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan masyarakat di Negeri Serumpun Sebalai ini.
"Saya menemukan pupuk-pupuk palsu ini beredar di pasaran dan ini jelas merugikan para petani di daerah ini," katanya.
Dalam meningkatkan produksi padi dan pangan lainnya, dirinya akan memberikan pupuk asli berkualitas kepada para petani agar mampu meningkatkan produksi beras dan komoditas pangan lainnya.
"Saya akan menata ulang semuanya, agar pembangunan pertanian ini menjadi lebih baik lagi," katanya.
Menurut dia, pembangunan ekonomi ini harus dilakukan dari desa. Jika masyarakat petani sudah melakukan panen dan uang hasil panennya tentunya akan dibelanjakan ke kota yang pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah ini.
"Pembangunan harus dimulai dari desa dan itulah yang benar, bukan membangun kota dulu, karena perekonomian daerah ini ditopang dari sektor pertambangan, pertanian, perkebunan, perikanan dan lainnya yang ada di desa," katanya.