Belitung Timur (ANTARA) - Wing Komando I Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) menyimulasikan penyerangan kubu musuh menggunakan senjata mortir, Rabu.
Simulasi itu dilakukan dalam latihan Jalak Sakti dan Hardha Marutha I 2025 yang digelar di lapangan AWR Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.
Berdasarkan pantauan Antara di lokasi, terlihat ada lima pucuk yang terdiri dari dua mortir 60 LR (long range) buatan Hirtenberger (Austria), satu mortir 81 yang juga buatan Hirtenberger dan dua mortir 81 buatan PT. Pindad.
Dalam simulasi itu, terlihat pasukan yang mengoperasikan mortir langsung datang ke lokasi.
Salah satu personel yang ada di medan pertempuran pun disimulasikan memberi informasi koordinat markas musuh kepada pasukan yang mengoperasikan mortir.
Setelah mendapat titik koordinat penyerangan, personel mortir langsung menembakkan proyektil peledak.
Baca juga: Warga Belitung Timur antusias saksikan latihan Jalak Sakti dan Hardha Marutha TNI AU
Baca juga: Kopasgat TNI AU menggelar simulasi penghancuran kendaraan tempur musuh di Beltim
Baca juga: TNI AU simulasi hancurkan musuh dengan drone Kamikaze dan jet tempur di Belitung Timur
Peluru pun langsung mengenai target yang berjarak 1,3 kilometer dari lokasi mortir. tercatat ada 18 proyektil yang ditembakkan pasukan mortir.
Penonton yang menyaksikan pun langsung bergemuruh kala ledakan demi ledakan tercipta dalam proses penyerangan tersebut.
Untuk diketahui, latihan Jalak Sakti Hardha Marutha I 2025 ini melibatkan seluruh personel Wing Komando I Kopasgat.
Tercatat ada 582 personel yang terlibat dalam simulasi tempur ini. seluruh personel itu terdiri dari Satuan Matra, Satuan Tempur, dan Satuan Bravo.
Kopasgat juga mengirimkan beberapa kendaraan taktis untuk bertempur seperti ILSV, ATAV P6 dan M3CS.
Beberapa pesawat tempur andalan TNI AU juga terlibat dalam kegiatan ini seperti Hawk 100/200 dan F-16.
Dalam latihan ini, mereka akan melakukan beberapa simulasi tempur dari mulai operasi pembebasan sandra, pengambil alihan bandara, serangan udara dengan pesawat tempur hingga penampilan penembak runduk atau sniper.
Kegiatan ini direncanakan akan dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi, salah satunya Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Muhamad Tonny Harjono.