Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk bersama Kelompok Nelayan Tanjung Kubu Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menenggelamkan ratusan terumbu karang buatan atau artificial reef, guna menjaga ekosistem laut di daerah itu.
"Penenggelaman artificial reef ini merupakan bagian dari upaya PT Timah menjaga ekosistem laut dan diharapkan dapat memudahkan nelayan meningkatkan hasil tangkapan ikan di laut," kata Departement Head Corporate Communication PT Timah di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, penenggelaman artificial reef dan fish shelter di laut Desa Tanjung Kubu Kabupaten Bangka Selatan, sebagai komitmen PT Timah Tbk dalam menjaga dan melestarikan terumbu karang di wilayah operasional perusahaan.
"Kami berharap kegiatan ini, nelayan tidak perlu lagi jauh-jauh mencari ikan di tengah laut. Mereka cukup memancing atau menjaring ikan di lokasi penenggelaman terumbu karang buatan ini," katanya.
Salah satu nelayan Tanjung Kubu, Rispandi (54) sangat bersyukur dengan program penenggelaman artificial reef yang terus dilakukan PT Timah secara berkelanjutan.
Menurut dia, sejak PT Timah melakukan penenggelaman fish shelter di perairan Tanjung Kubu hasil tangkapan lautnya meningkat padahal tidak sampai ke tengah laut.
“Sejak adanya penenggelaman rumpon dan fish shelter hasil tangkapan melaut saya meningkat dan melaut pun tidak jauh, karena banyak ikan yang berkumpul di sekeliling rumah ikan buatan itu,” ujarnya.
Ia mengaku dulu mereka harus menempuh jarak yang jauh untuk mendapatkan ikan yang banyak, namun dengan adanya rumpon ikan itu mereka bisa melaut lebih dekat dan hasil tangkapan juga cukup banyak.
“Sebelum ada fish shelter jarak 5 mil pun hasil tangkapan sedikit, sekarang 2 mil saja hasilnya pun lumayan. Rumpon itu sangat membantu dan terasa manfaatnya bagi nelayan meningkatkan hasil melaut," katanya.
Ia berharap PT Timah untuk memperbanyak fish shelter di Perairan Kubu ini biar nelayan senang melaut tidak terlalu jauh.