Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus mendorong digitilasi ekonomi khususnya penggunaan QRIS hingga ke pelosok-pelosok daerah itu.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy mengatakan, dalam mendorong digitalisasi tersebut, salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan Bank Indonesia, yaitu Explor Babel.
"Pada kegiatan Explore Babel yang puncaknya pada 25-27 Juli ini akan menggandeng banyak usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang pembayarannya menggunakan digitalisasi," kata Rommy pada kegiatan Forum Komunikasi dan Capacity Building Wartawan Ekonomi Bangka Belitung Tahun 2025 di Hotel Westin Jakarta, Selasa (1/7).
Ia menjelaskan, dalam mengembangkan digitalisasi QRIS ini tidak bisa dilakukan sendiri, namun Bank Indonesia harus menggandeng banyak stakeholder mulai dari infrastruktur, SDM, kesiapan masyarakat, kesiapan penyelenggara, sehingga Bank Indonesia di daerah bisa menggaet kekuatan ini.
Kerjasama dalam mengembangkan digitalisasi, kata Rommy, kerjasama yang pertama adalah dengan pemerintah daerah di mana saat ini sudah ada tim percepatan perluasan digitalisasi daerah (TP2DD), sehingga pemerintah daerah juga bisa maju sebagai pioner untuk mendorong digitalisasi.
"Itu ada di semua daerah, mulai dari provinsi hingga ke kabupaten/kota, semuanya sudah ada tim nya. Untuk yang menangani masalah jaringan dan sebagainya ada di Kominfo. Begitu juga dengan OPD terkait lainnya yang ada di sektoral memiliki peran masing-masing," katanya.
Secara bisnis, kata Rommy, Bank Indonesia bersama perbankan di setiap kabupaten juga mempunyai semangat yang sama untuk terus mendorong digitalisasi ini.
"Untuk di Kota Pangkalpinang dan Tanjungpandan juga terus menggencarkan digitalisasi ini dengan harapan dapat diikuti oleh kabupaten lainnya," katanya.
Menurut Rommy, di Bangka Belitung memiliki banyak potensi yang unggul salah satunya digitalisasi, di mana jaringan di seluruh daerah itu sudah bagus, walaupun masih ada di beberapa kawasan yang blank spot.
"Hal ini menjadi bagian pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Saya dalam koordinasi TP2DD dengan pemerintah terus membangun hal itu. Dalam aksi-aksi nyata Bank Indonesia tampil dengan berbagai program untuk menginspirasi, memotivasi dan menstimulasi semua pihak, sehingga tujuan pengembangan digitalisasi ini bisa tercapai," katanya.
Salah satu program yang sering dilaksanakan, yaitu program Pekan QRIS yang bertujuan untuk mendorong semua pihak agar tersadar akan digitalisasi.
"Kalau di Bangka Belitung, tahun lalu kita menggunakan tagline 'Pakai QRIS Biar Dak Ketinggel'. Ini untuk memberikan motivasi kepada seluruh insan Bangka Belitung mulai dari pemerintah, penyelenggara sistem pembayaran, masyarakat, akademisi, hingga anak-anak sekolah agar menggunakan QRIS, karena daerah-daerah lain sudah maju dan kita juga harus melakukan hal yang sama," katanya.
Menurutnya, untuk sampai menggunakan QRIS ini prosesnya cukup panjang karena harus menyiapkan segala sesuatunya, bahkan dari segi tingkat kesadaran untuk menggunakan sistem itu.
"Untuk itu kami juga meminta peran media untuk turut memberikan edukasi kepada masyarakat agar bisa meningkatkan kesadaran mereka dalam mendorong digitalisasi ini," ujarnya.
Selain membahas digitalisasi, pada kegiatan tersebut juga menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Harry Aginta Ekonom Ahli Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter dengan materi tentang Perkembangan kondisi ekonomi global dan Indonesia, serta upaya Bank Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Narasumber kedua, Faried Caesar Nugroho selaku Ekonom Senior Departement Kebijakan Makroprudensial dengan materi tentang kebijakan makroprudensial BI guna turut menjaga stabilitas sistem keuangan dan narasumber ketiga, Ardiana Ayu Dwiratna tentang Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 20230.
Selain itu, dalam kegiatan itu juga membahas peran strategis media dalam perluasan komunikasi kebijakan Bank Indonesia dan peran strategis media dalam membangun ekspektasi yang positif oleh narasumber Dedy Irianto Kepala Divisi Relasi Media Massa dan Opinion Maker Departemen Komunikasi.
Selanjutnya memaparkan terkait penulisan berita ekonomi yang kompleks menjadi narasi yang menarik, mudah dicerna dan bertanggungjawab, serta materi tentang optimalisasi artikel dengan keyword yang relevan, struktur yang mudah dimengerti dan hook yang kuat untuk mesin pencari oleh narasumber Umi Kalsum Wakil Pemimpin Redaksi IDN Media.