Toboali, Bangka Selatan (ANTARA) - Polres Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 tahun 2025 di kawasan cagar budaya Benteng Toboali, Senin (1/7).
Upacara yang berlangsung pada pukul 07.30 WIB tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Bangka Selatan AKBP Agus Arif Wijayanto.
Agus mengatakan, upacara HUT Bhayangkara ke-79 yang dilaksanakan di Benteng Toboali dalam rangka untuk mengenang kembali sejarah terbentuknya Kepolisian Bangka Selatan yang berawal dari Kepolisian Distrik Toboali, kemudian menjadi Polsek Toboali.
"Upacara HUT Bhayangkara merupakan kegiatan rutin setiap tahun. Namun kali ini dilaksanakan di Benteng Toboali dalam untuk mengenang kembali sejarah kepolisian Bangka Selatan," katanya.
Ia menjelaskan, Benteng Toboali dibangun oleh Belanda pada tahun 1825 di atas sebuah bukit kecil yang berketinggian 18 Meter dari permukaan laut dengan Kota Toboali di sebelah utara dan laut Jawa di sebelah selatan.
Selain itu, benteng ini juga sempat digunakan sebagai pos militer oleh Jepang pada masa penjajahan mereka (1942-1945). Benteng ini merupakan sebuah monumen yang menyimpan berbagai cerita tentang perjuangan, kekuasaan, dan perubahan zaman.
"Pada tahun 1913, Benteng Toboali hanya berfungsi sebagai pertahanan, sementara pusat pemerintahan dan kantor penambangan timah berada di luar Benteng Toboali hingga Indonesia meraih kemerdekaannya pada tahun 1945," katanya.
Di tahun 1950 bangunan ini dipergunakan untuk Kepolisian Distrik Toboali yang kemudian berganti nama menjadi Kepolisian Sektor Toboali.
Kemudian Benteng Toboali juga digunakan sebagai pusat administrasi pertambangan timah dan administrasi pemerintahan, serta sebagai lokasi Rumah Sakit Militer.
"Pada tahun 1980, Kepolisian Sektor Toboali dipindahkan keluar Benteng, yakni di sisi timur Benteng sampai dengan sekarang, dan Benteng Toboali berubah fungsi menjadi bangunan kosong hingga di tahun 2019 Benteng Toboali ditetapkan sebagai situs cagar budaya Kabupaten Bangka Selatan," ujarnya.
Menurut Agus, Benteng Toboali merupakan warisan budaya yang tak ternilai harganya. Benteng ini juga adalah simbol identitas Bangka Selatan yang patut kita jaga dan lestarikan.
"Mari kita bersama-sama mendukung upaya pelestarian Benteng Toboali dengan merawat dan mengembangkan Benteng ini sebagai warisan budaya yang berharga," ujarnya.
Ia mengatakan, Benteng Toboali adalah cermin sejarah yang mengajarkan tentang keberanian, semangat juang, dan pentingnya menjaga warisan budaya.
"Semoga kita dapat terus melestarikan warisan budaya dan sejarah kita serta mengambil hikmah dari pengalaman masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik," ujarnya.