Sungailiat (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mengingatkan masyarakat di daerah itu yang beraktivitas di aliran sungai agar mewaspada dan berhati-hati dari ancaman buaya.
"Saya ingatkan masyarakat yang mencari ikan atau penambang biji timah di aliran sungai supaya berhati-hati dari ancaman buaya," kata Kepala Pelaksana BPBD Bangka Rumansyah di Sungailiat, Sabtu, menanggapi temuan korban penambang biji timah yang meninggal dunia karena diterkam buaya di Sungai Pelaben, Merawang Bangka, pada Rabu (2/7).
Ia mencatat sudah beberapa orang di Kabupaten Bangka meninggal dunia karena diterkam buaya saat melakukan aktivitas di sungai, seperti saat menambang biji timah maupun sedang mencari ikan.
"Lebih baik menghindari beraktivitas di aliran sungai yang rawan dari buaya, karena umumnya korban tidak dapat diselamatkan kalau sampai diterkam buaya," ujarnya.
Rusmansyah mengingatkan jika ada warga yang hilang atau mengalami musibah bencana alam agar segera menghubungi pemerintah desa setempat atau langsung ke petugas jaga BPBD.
Menurut dia, buaya salah satu binatang predator yang membahayakan bagi manusia, binatang ini tidak hanya berada di aliran sungai, namun juga hidup di tempat yang banyak air seperti kolam atau bekas tambang biji timah.
Sebelumnya diketahui tim SAR gabungan di Provinsi Kepulauan Babel berhasil menemukan jasad penambang yang menjadi korban diterkam buaya di Sungai Pelaben.
Korban atas nama Febri (L/17) berhasil ditemukan tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia. Pada Rabu (2/7) sekitar pukul 18.00 WIB korban yang bekerja menambang bijih timah mendorong drum ke bawah ponton alat tambang timah.
Sekitar pukul 18.20 WIB teman korban bernama Iwan melihat korban diterkam buaya di dekat ponton dan ditarik predator tersebut ke dalam sungai.