Jakarta (ANTARA) - TNI AL melalui Koarmada RI menggandeng Perkumpulan Insan Maritim Andalan (Pima) membantu nelayan Muara Angke mendapatkan ikan tanpa harus berlayar dengan metode bioflok.
Menurut Asisten Potensi Maritim Pangkoarmada RI Laksamana Pertama TNI Budi Mulyadi, metode itu sengaja diperkenalkan ke nelayan agar mereka tetap mendapatkan ikan segar walau tidak bisa berlayar karena kendala cuaca ataupun kapal yang rusak.
Budi saat ditemui di Muara Karang, Jakarta Utara, Senin, mengatakan, penerapan metode bioflok tergolong mudah.
Bioflok sendiri merupakan teknik budi daya ikan dengan menggunakan kolam buatan yang dapat dilakukan di tempat-tempat tertentu.
"Kolam budidaya itu kan memerlukan tempat. Kolamnya itu bisa dipasang dimana saja dan pembuatannya pun sangat mudah," kata Budi.
Setelah kolam dibuat, nelayan tinggal menempatkan bibit ikan dan air dengan metode khusus agar dapat berkembang biak dengan cepat.
Ikan yang dapat dikembangbiakkan di kolam bioflok, kata Budi, merupakan jenis air tawar, salah satunya lele dan ikan nila.
Nantinya, pihak TNI AL beserta Kementerian KKP akan mengedukasi masyarakat tentang teknik pengembangbiakan ikan menggunakan metode bioflok.
Walaupun hasil ikan tidak akan sebanyak ketika berlayar, Budi yakin teknik ini tetap bisa menunjang kebutuhan ekonomi para nelayan yang sedang terkendala berlayar.
Di saat yang sama, Sekretaris Jenderal PIMA Agus Arifin mengatakan saat ini pihaknya bersama TNI AL telah membudidayakan empat kolam bioflok percontohan di kawasan Muara Angke.
Nantinya, pihaknya akan berupaya memfasilitasi seluruh warga yang ingin menerapkan metode kembang biak bioflok.
"Kita pasti mencarikan lahan, tempat, untuk bisa kita wujudkan apa yang menjadi program kerja dari TNI dengan KKP juga," kata Agus.
Tidak hanya kolam, pihaknya juga akan membantu memberikan pendampingan terhadap masyarakat tentang tata cara menggunakan metode bioflok.
Agus berharap kerja sama ini dapat menjadi langkah baru untuk mewujudkan kesejahteraan terhadap para nelayan Indonesia.
"Ini merupakan salah satu langkah awal karena kan kita melihat masyarakat kita masih tahunya melaut. Mereka masih belum terbiasa dengan budaya bioflok. Makanya ini akan kita kembangkan," kata Agus.
Untuk diketahui, penerapan metode bioflok merupakan satu dari empat tujuan utama digelarnya program Serbuan Maritim oleh Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata.
Tiga tujuan lain dari program Serbuan Maritim yakni membersihkan lingkungan laut, pelibatan anak muda dalam mengembangkan maritim dan peningkatan kesejahteraan nelayan dengan bakti sosial.