Bogor (Antara Babel) - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meminta Indonesia agar ikut menjaga perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
"Jepang akan memberikan dukungan sebesar-besarnya bagi ASEAN yang
akan memasuki usia 60 tahun untuk menegaskan prinsip kesatuan dan
sentralitas ASEAN. Untuk itu pun mutlak dibutuhkan kepemimpinan
Indonesia dan saya bertekad mendukung kuat Presiden Joko Widodo," kata
PM Abe dalam konferensi pers bersama di Istana Bogor, Jabar, Minggu.
PM Shinzo Abe melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada 15-16
Januari 2017. Ia membawa sekitar 30 direktur utama
perusahaan-perusahaan besar Jepang untuk meningkatkan kerja sama bidang
politik, ekonomi, maritim, sosial dan budaya.
"Isu Laut China Selatan sudah menjadi perhatian bagi seluruh
masyakarat internasional yang secara langsung mempengaruhi perdamaian
stabiltas kawasan. Kami kembali menekankan prinsip penegakan aturan
hukum dan penyesaian sengketa secara damai dan memastikan untuk bekerja
sama dalam rangkaian pertemuan terkait ASEAN serta pertemuan
internasional lain yang akan diselenggarakan tahun ini," ungkap PM Abe.
Abe juga menyinggung mengenai isu Korea Utara dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo.
"Mengenai isu Korea Utara khususnya berkaitan dengan pengembangan
nuklir dan rudal yang telah menjadi ancaman tahap baru, kami telah
bertukar pendapat mengenai tugas dalam Dewan Keamanan PBB. Selain itu
kami kembali memastikan kedua negara bekerja sama supaya isu penculikan
warga negara Jepang oleh Korea Utara," tambah PM Abe.
Untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan keamanan,
Indonesia dan Jepang melakukan pertemuan menteri luar negeri dan menteri
pertahanan atau lazim disebut "Two plus two" yang akan dilaksanakan di
Indonesia.
"Di tengah penyebaran terorisme di Asia, kami sepakat Jepang akan
bekerja sama dengan Indonesia yang merupakan negara besar yang mayoritas
penduduknya Muslim moderat di mana generasi mudanya bisa punya
harapan," ungkap PM Abe.
Kerja sama pertahanan
Senada dengan PM Abe, Presiden Joko Widodo juga ingin meningkatkan
kerja sama pertahanan keamanan dengan Jepang melalui peningkatan
hubungan diplomatik.
"Tahun depan Indonesia dan depan akan merayakan 60 tahun hubungan
diplomatik dan kita sepakat tema perayaan tersebut adalah teknologi
modern," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga mendorong Jepang melakukan peningkatan kerja
sama maritim dengan negara-negara Indian Ocean Rim Association (IORA)
dimana Indonesia menjadi ketua IORA pada tahun ini.
IORA adalah organisasi kerja sama 21 negara yang berada di Samudera Hindia dimana Indonesia menjadi salah satu anggotanya.
Pertemuan bilateral ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet
Kerja seperti Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri
Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator
Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri
Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan
Enggartiasto Lukita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri ESDM
Ignasius Jonan, Menteri Kelautan, dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Jepang Minta Indonesia Jaga Perdamaian Kawasan
Minggu, 15 Januari 2017 23:13 WIB