Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah meresmikan Klaster Perikanan Air Tawar di Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Simpangkatis, Rabu (17/9).
Peluncuran klaster yang menjadi bagian dari rangkaian road to Babel Economic Forum (BEF) 2025 ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan, menjaga stabilitas inflasi, serta mendorong transformasi menuju ekonomi biru yang berkelanjutan.
“Bangka Tengah memiliki posisi strategis sebagai sentra perikanan air tawar di Babel, sehingga sektor ini bukan hanya penopang pangan tetapi juga sumber kesejahteraan masyarakat,” kata Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Babel, Farid Tamsil dalam keterangan resmi di Pangkalpinang, Rabu.
Pembentukan klaster ini merupakan hasil sinergi erat antara Bank Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah. Keduanya berkomitmen membangun ekosistem perikanan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, mulai dari penyediaan pakan, efisiensi budidaya, peningkatan nilai tambah melalui pengolahan produk, hingga perluasan akses pasar.
Klaster Perikanan Air Tawar dikelola oleh Koperasi Bina Raya Lestari yang menaungi lima kelompok usaha perikanan di Desa Pinang Sebatang. Koperasi ini bahkan telah ditetapkan sebagai Sub Agen Pakan terbesar ke-4 di Provinsi Babel oleh PT CP Prima Area Bangka, sehingga akses pembudidaya terhadap pakan berkualitas dengan harga lebih terjangkau dapat semakin luas.
Panen perdana 1,8 ton
Sebagai hasil nyata, peresmian klaster ditandai dengan panen ikan patin sebanyak 1,8 ton yang seluruhnya langsung terserap pasar. Keberhasilan panen dan pemasaran ini dinilai menjadi bukti bahwa budidaya efisien, kelembagaan yang kuat, serta hilirisasi inovatif mampu menciptakan rantai nilai perikanan yang tangguh.
Selain itu, klaster ini juga menghadirkan manfaat sosial melalui penandatanganan kesepakatan bersama antara Koperasi Bina Raya Lestari dan Posyandu Desa Pinang Sebatang. Sebagian keuntungan koperasi akan disalurkan untuk mendukung program gizi dan kesehatan anak-anak desa.
Pembangunan unit pengolahan
Rangkaian acara peluncuran turut diisi dengan peletakan batu pertama pembangunan Unit Pengolahan Ikan, penebaran benih, praktek hilirisasi produk, hingga penyerahan sarana budidaya dan pengolahan serta penguatan kelembagaan.
Sehari sebelum peresmian, Selasa (16/9), para pelaku usaha perikanan juga mengikuti pelatihan yang menghadirkan narasumber dari instansi terkait, akademisi, dan praktisi industri. Materi pelatihan meliputi instrumen penjaminan mutu hasil perikanan, praktik budidaya ikan patin dan nila, hingga pengolahan produk turunan seperti dory fillet dan fish and chips.
Dukungan inovasi teknologi
Dalam kesempatan itu, Bank Indonesia bersama Pemkab Bangka Tengah juga menyalurkan kincir air sebagai inovasi intensifikasi budidaya. Kincir air berfungsi menjaga suplai oksigen di kolam sehingga kualitas air tetap stabil dan tingkat kelangsungan hidup ikan meningkat. Dukungan oksigen yang memadai memungkinkan peningkatan kapasitas tebar benih hingga 150 persen yang pada akhirnya berkontribusi terhadap peningkatan hasil produksi.
Perkuat ekonomi biru
Sejalan dengan tema pembangunan RPJMD Provinsi Babel yakni Mandala Pengembangan Quality Tourism dan Ekonomi Biru, keberadaan Klaster Perikanan Air Tawar ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan dan pengendalian inflasi, tetapi juga menopang pariwisata berkualitas serta memberi nilai tambah bagi perekonomian daerah.
Bank Indonesia dan Pemkab Bangka Tengah optimistis Klaster Perikanan Air Tawar Desa Pinang Sebatang akan menjadi role model dalam pengembangan perikanan budidaya berbasis integrasi hulu-hilir di Indonesia.
