Bogor (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kementerian dan lembaga dapat menyederhanakan pelaksanaan program-program prioritas.
"Saya minta sederhanakan proses yang rumit-rumit, yang bertele-tele, yang bersifat administrasif, bangun modifikasi yang bersifat lintas kementerian dan lembaga," kata Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas (ratas) Perencanaan dan Penganggaran Optimalisasi Pembangunan Nasional di Istana Bogor, Selasa.
Presiden berharap agar tidak ada lagi perencanaan dan penganggaran yang tidak sinkron satu sama lainnya.
"Kita tidak mau mengulang-ulang terus lagu lama, perencanaan dan penganggaran yang tidak 'nyambung', tidak sinkron antara yang direncakan beda dengan yang dianggarkan seolah-olah ada 2 mesin, mesin perencanaan dan mesin anggaran, sehingga ke depan sedini mungkin pencapaian program-program prioritas itu betul-betul bisa maksimal dan tidak meleset dari sasaran yang kita ingin capai," tegas Presiden.
Presiden meminta agar kebijakan yang diambil adalah "money follow program" yang artinya penempatan dana di program prioritas kementerian dan lembaga, bukan "money follow function" atau belanja dibagi secara merata kepada setiap tugas dan fungsi.
"Saya juga ingin mengingatkan kembali kebijakan 'money follow program' betul-betul harus dijalankan tidak hanya sebatas label, tapi praktiknya 'money follow function'. Untuk itu saya minta Bappenas dan Kementerian Keuangan betul-betul mengawal proses ini," tambah Presiden.
Misalnya dalam pertemuan trilateral dengan masing-masing kementerian dan lembaga tidak lagi hanya memenuhi tuntutan administrasi saja.
"Tapi betul-betul riil, betul-betul konkrit dimanfaatkan optimal untuk mendorong prinsip 'money follow program' terutama untuk pendanaan program prioritas nasional kita. Alokasi anggaran dan output yang akan dihasilkan masing-masing kementerian dan lembaga harus dicermati detil dan rinci dikaitkan dengan pencapaian sasaran prioritas yang telah berkali-kali saya sampaikan," tegas Presiden.
Selanjutnya Presiden juga meminta agar masing-masing kementerian mau membongkar ego sektoral dan pola berpikir yang terkotak-kotak dan akan memperlambat proses.
"Sebaliknya Bappenas tidak boleh terperangkap lagi gaya sektoral atau bahkan menjadi perpanjangan tangan kepentingan sektoral. Saya ingin tegaskan lagi terutama Bappenas dan Kementerian Keuangan bisa menjadi penjaga program-program prioritas dan menjaga dilaksanakannya 'money follow program'," jelas Presiden.
Untuk melaksanakan anggaran yang terintegrasi Presiden juga meminta ada pengembangan sistem teknologi informasi untuk mendukung proses perencanaan dan penganggaran.
Berita Terkait
Cek fakta, Jokowi dan Kapolri kunjungi Miftah Maulana usai mengundurkan diri
10 Desember 2024 08:48
Hasto: Jokowi dan keluarga tidak lagi bagian PDIP
4 Desember 2024 17:03
Hoaks rekaman suara mirip Jokowi terkait Ahmad Luthfi
3 Desember 2024 09:03
Tom Lembong tak pernah ditegur Jokowi saat jabat Menteri Perdagangan
18 November 2024 14:30
Bahlil bantah isu Jokowi masuk jajaran pengurus Golkar
7 November 2024 16:33
Hoaks! Artikel di media massa yang menarasikan percakapan rahasia Jokowi
27 Oktober 2024 20:14
Jokowi didampingi Kaesang shalat Jumat di Masjid Sheikh Zayed
25 Oktober 2024 15:01
Sepak bola Indonesia mendunia
24 Oktober 2024 14:28