Bangka Barat, Babel (ANTARA) - Kepolisian Resor Bangka Barat, Polda Kepulauan Bangka Belitung menggiatkan program edukasi perlindungan anak perempuan guna meningkatkan kesadaran masyarakat agar mampu mewujudkan kesetaraan jender.
"Edukasi, penyuluhan dan sosialisasi terus kita tingkatkan bersama Polres jajaran dan para personel Bhabinkamtibmas karena perlindungan dan pemberdayaan terhadap anak perempuan penting untuk dilakukan," kata Kapolres Bangka Barat AKBP Pradana Aditya Nugraha di Mentok, Selasa.
Ia mengatakan, peringatan Hari Anak Perempuan Internasional pada 11 Oktober 2025 merupakan momentum tepat untuk bergerak bersama menyerukan pentingnya perlindungan dan pemberdayaan terhadap anak perempuan di Kabupaten Bangka Barat.
Salah satu contoh kejahatan seksual terhadap anak perempuan di bawah umur terjadi beberapa waktu lalu di Bangka Barat. Berdasarkan laporan ibu kandung korban, polisi berhasil meringkus pelaku berinisial HG (32) pada 1 Oktober 2025, dan saat ini Polres Bangka Barat masih mendalami kasus tersebut, pelaku dijerat Undang Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.
Selain tegas dalam melakukan penindakan, Polri juga berkomitmen terus berperan aktif dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta mendorong terciptanya kesetaraan jender di masyarakat.
Menurut dia, kekerasan terhadap perempuan merupakan tindakan berbasis jender yang menyebabkan atau berpotensi menimbulkan rasa sakit, penderitaan, ancaman, pemaksaan, hingga pembatasan kebebasan, baik di ruang publik maupun domestik.
"Kita memiliki tanggung jawab untuk menghentikan hal ini," ujarnya.
Ia menjelaskan peringatan Hari Anak Perempuan Internasional merupakan momentum penting untuk memajukan hak-hak anak perempuan dan mengatasi diskriminasi yang masih terjadi di berbagai bidang kehidupan.
Peringatan itu bukan hanya seremoni, tetapi ajakan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan ruang, perlindungan, dan kesempatan yang sama bagi anak perempuan agar mereka dapat berkembang dan berkontribusi bagi bangsa.
Menurut dia, tujuan peringatan ini adalah untuk mempromosikan kesetaraan jender, meningkatkan kesadaran terhadap kebutuhan khusus anak perempuan, serta memperkuat suara mereka dalam proses pengambilan keputusan.
"Kita akan perbanyak poster dan peraga edukatif bertema Stop Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di sejumlah titik strategis sebagai bentuk kampanye sosial dan edukasi publik," katanya.
Ia mengajak masyarakat bersama-sama menolak segala bentuk kekerasan dan mendukung tumbuhnya generasi perempuan yang cerdas, berani, dan berdaya.
Polres Bangka Barat mengupayakan peringatan Hari Anak Perempuan Internasional tahun ini menjadi momentum bagi pemerintah, organisasi masyarakat, dan setiap individu untuk mengambil langkah konkret dalam memperjuangkan masa depan anak perempuan melalui akses pendidikan, perlindungan hukum, dan pemberdayaan ekonomi.
Hari Anak Perempuan Internasional diperingati setiap tahun pada 11 Oktober, peringatan ini pertama kali diresmikan Majelis Umum PBB pada 2011 sebagai upaya mempromosikan hak-hak anak perempuan dan meningkatkan kesadaran tentang berbagai permasalahan yang dihadapi anak perempuan di seluruh dunia.
Peringatan ini sebagai bentuk perjuangan atas hak-hak anak perempuan yang sering kali diabaikan atau dilanggar, seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk terhindar dari kekerasan, hak untuk mendapatkan akses ke layanan kesehatan dan kesetaraan.
