Gaza/Yerusalem (ANTARA) - Otoritas Israel mulai membebaskan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara negara tersebut, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran setelah Hamas membebaskan 20 warga Israel yang mereka tangkap.
Xinhua melaporkan, Senin, hal tersebut diungkap oleh sumber-sumber Palestina. Menurut perjanjian yang disepakati oleh Israel dan Hamas, sekitar 2.000 warga Palestina yang menjadi tahanan dan narapidana akan dibebaskan.
Sebelumnya pada hari yang sama, Israel mengonfirmasi bahwa 13 tahanan yang merupakan sisa warganya yang masih hidup dalam tahanan Hamas di Gaza, telah diserahkan kepada Palang Merah Internasional.
Militer Israel menyatakan, ke-13 pria tersebut saat ini dalam perjalanan kembali ke Israel dengan dikawal tentara dan agen Shin Bet. Mereka akan menjalani evaluasi medis awal dan berkumpul kembali dengan keluarga mereka.
Hamas mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah membebaskan seluruh 20 warga Israel yang masih hidup dalam tahanannya, sebagai langkah implementasi kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.
Kelompok tersebut menegaskan kembali komitmen untuk memenuhi kewajibannya, menekankan pentingnya peran mediator untuk mendorong Israel memenuhi kewajibannya sesuai kesepakatan dan menyelesaikan implementasi semua ketentuan kesepakatan.
Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada stasiun televisi Arab Saudi, Asharq News, beberapa tahanan yang telah meninggal akan dipulangkan pada Senin sore waktu setempat. Total ada 28 jenazah tahanan yang harus dipulangkan Hamas ke Israel sesuai kesepakatan gencatan senjata.
Israel merilis foto-foto pertama dari para tahanan yang telah tiba di negara tersebut dan bertemu dengan pejabat Israel. Dalam foto-foto tersebut, para mantan tahanan terlihat dapat berdiri dan tampak tidak terluka.
