Koba, Babel, (ANTARA) - Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat, perekonomian di daerah itu tumbuh mencapai 6,6 persen.
"Ekonomi Bangka Tengah pada 2025 mencapai 6,6 persen, menjadi yang terbesar kedua di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan melampaui rata-rata provinsi sebesar 5,55 persen," kata Plt Kepala Bappelitbangda Bangka Tengah drg Muhammad Anas Maruf di Koba, Selasa.
Ia mengatakan pencapaian tersebut mencerminkan penguatan aktivitas ekonomi daerah di tengah sejumlah tantangan sosial.
“Pertumbuhan ekonomi Bangka Tengah tahun ini cukup menggembirakan, berada di posisi kedua tertinggi di Bangka Belitung,” katanya.
Namun demikian, Anas menyebut tingkat kemiskinan di daerah itu justru mengalami kenaikan.
Persentase penduduk miskin naik 0,65 poin atau tumbuh 12,28 persen dibanding tahun sebelumnya yang naik 0,43 poin (8,84 persen).
Sementara jumlah penduduk miskin bertambah 1.460 orang, lebih tinggi dari peningkatan tahun sebelumnya sebanyak 970 orang.
Ia menjelaskan, faktor pendorong pertumbuhan ekonomi daerah meliputi optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), program stabilisasi pangan, peningkatan produktivitas sektor unggulan, serta perbaikan layanan investasi.
Sedangkan faktor penghambat pertumbuhan ekonomi, kata dia, antara lain peningkatan jumlah penduduk miskin, ketergantungan ekonomi pada sektor terbatas, dan realisasi belanja modal yang belum optimal.
"Kita terus berupaya menjaga tren pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan yang lebih inklusif agar manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat," ujarnya.
