Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengoptimalkan peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di seluruh kecamatan dan desa, untuk mempercepat penurunan angka stunting di daerah itu.
Wakil Bupati Bangka Tengah Efrianda di Koba, Selasa, mengatakan peran TPPS harus ditingkatkan untuk menekan stunting yang merupakan persoalan multidimensi, karena menyangkut kesehatan, pendidikan, ekonomi, lingkungan, dan ketahanan keluarga.
“Penanganan stunting harus dilakukan secara terkoordinasi, terintegrasi dan berkelanjutan oleh seluruh pemangku kepentingan,” kata Efrianda saat membuka rapat koordinasi pencegahan dan penurunan stunting.
Pemerintah daerah setempat berkomitmen mempercepat penurunan angka stunting melalui konvergensi program lintas sektor dan penguatan quick win program Bangga Kencana.
"Dinas teknis diminta memastikan intervensi gizi berjalan baik, camat dan kepala desa aktif melakukan pembinaan, sementara kader pendamping menjadi ujung tombak pendampingan keluarga berisiko stunting," ujarnya.
Efrianda menyebut rapat koordinasi menjadi sarana menyelaraskan strategi, mengidentifikasi kendala lapangan, serta menyusun langkah nyata agar capaian program lebih optimal.
"Dengan kolaborasi yang kuat dan data yang valid, kita berharap Bangka Tengah dapat mencapai target penurunan stunting secara signifikan. Tidak boleh ada anak di Bangka Tengah yang mengalami stunting,” ujarnya.
Pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting 2025 melibatkan perangkat daerah, kecamatan, desa, dan mitra pembangunan dengan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 dan Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (Stranas Stunting).
Kegiatan utama meliputi rapat kerja TPPS, penentuan lokus stunting, monitoring di enam kecamatan, pendampingan keluarga berisiko, serta Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang melibatkan masyarakat dan dunia usaha.
“Upaya konvergensi ini diharapkan berjalan efektif, terarah, dan berkelanjutan sehingga Bangka Tengah dapat menjadi daerah bebas stunting," ujar Efrianda.
