Jakarta (Antara Babel) - Kerumunan massa tidak terlihat di sejumlah
masjid seperti di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, dan Masjid Agung Al
Azhar, Jakarta Selatan, Selasa dini hari menjelang shalat subuh, terkait
dengan rencana unjuk rasa damai Aksi 212 Jilid II.
Kondisi
tersebut juga diperkirakan juga merupakan dampak dari hujan lebat yang
telah melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sejak sekitar pukul
03.00 WIB, yang mengakibatkan sejumlah ruas jalan dikepung
genangan,demikian pantauan Antara Selasa subuh.
Hal tersebut berbeda dengan pelaksanaan aksi massa sebelumnya
seperti pada pelaksanaan unjuk rasa damai terdahulu misalnya yang
terjadi pada bulan Desember 2016 dan Januari 2017.
Sementara pengamanan sudah mulai terlihat sejak dinihari, baik di
Bundaran Hotel Indonesia, Gedung MPR-DPR-DPD, serta sekitar area
Jembatan Semanggi, baik dari aparat kepolisian maupun TNI.
Sebelumnya, Koordinator Aksi 212 Jilid II Bernard Abdul Jabbar di
Polda Metro Jaya, Senin (20/2) menyatakan, skenario pihaknya adalah
tidak ada "long march" sehingga seluruh peserta aksi diimbau untuk dapat
hadir langsung menuju ke Gedung MPR-DPR-DPD tersebut.
Menurut dia, jumlah peserta yang diperkirakan bakal hadir adalah
sekitar 10 ribu orang yang berasal dari berbagai daerah, serta sejumlah
tokoh ormas Islam seperti Forum Umat Islam (FUI), Gerakan Nasional
Pengawal Fatwa (GNPF), dan Front Pembela Islam (FPI).
Bernard juga meyakinkan massa akan menyampaikan aspirasi di muka
umum hingga pukul 18.00 WIB sesuai Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998
tentang penyampaian pendapat di muka umum.
Massa Aksi 212 Jilid II akan menyampaikan tuntutan pemberhentian
sementara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lantaran
berstatus terdakwa penodaan agama.
Selain itu, pendemo juga meminta polisi tidak memproses hukum para
ustad yang terseret kasus seperti Habib Rizieq Syihab dan Munarman.
Sementara itu, Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath menginginkan masjid
yang ada di sekitar Gedung MPR-DPR-DPD dapat menerima peserta aksi
untuk bermalam menjelang aksi.
Hal tersebut, menurut Sekjen FUI, karena sesuai syariat Islam, tugas
pengurus masjid adalah menghormati atau memuliakan para tamu antara
lain dengan memberikan pelayanan akomodasi seperti makanan.
FUI menyatakan aksi tersebut dijalankan karena ada kriminalisasi
terhadap ulama yang bila dibiarkan juga bisa saja merembet ke kalangan
masyarakat lainnya seperti aktivis, wartawan dan anggota DPR.
Sedangkan Polda Metro Jaya mengerahkan 10.000 personel guna
mengamankan aksi "212" di Gedung DPR-MPR-DPDI pada Selasa (21/2).
"Petugas kepolisian siap mengawal aksi," kata Kepala Bidang Humas
Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Minggu
(19/2).
Kombes Argo mengaku Polda Metro Jaya telah menerima surat
pemberitahuan terkait rencana demo tersebut yang disampaikan koordinator
aksi pada Sabtu (18/2).
Aksi 212: Belum Terlihat Kerumunan Massa di Istiqlal dan Al Azhar
Selasa, 21 Februari 2017 9:17 WIB