Jakarta (Antara Babel) - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis)
Kementerian Agama RI berencana menyelenggarakan "Pendis Fair 2017" di
Jakarta Convention Centre (JCC) pada Oktober 2017.
"Acara yang akan berlangsung selama seminggu itu dimaksudkan
sebagai bagian dari upaya sosialisasi berbagai informasi tentang
pendidikan Islam," kata Dirjen Pendidikan Islam Prof Dr Phil Kamarudin
Amin MA kepada pers di Jakarta, Rabu.
Menurut Kamarudin, "Pendis Fair 2017" akan menampilkan beragam
karya dan inovasi dari lingkungan pendidikan Islam, karena sudah banyak
capaian yang diraih, namun belum banyak yang diketahui publik.
Momentum acara tersebut relevan jika dilaksanakan pada Oktober
2017, karena kebetulan Hari Santri diperingati pada 22 Oktober.
Sasaran pendidikan Islam itu sendiri mencakup pendidikan pondok
pesantren, pendidikan diniyah, dan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ).
Selanjutnya pendidikan madrasah serta perguruan tinggi agama Islam, dan
program pendidikan Islam dimulai sejak pendidikan anak usia dini (Paud)
hingga perguruan tinggi.
Berdasarkan data Kemenag tahun 2016, pondok pesantren saat ini
berjumlah lebih dari 28.000 lembaga dengan total santri mencapai 4,2
juta orang.
Sementara itu pendidikan diniyah berjumlah 76.000 lembaga dengan
jumlah santri 5,4 juta dan TPQ berjumlah 134.000 lembaga dengan jumlah
peserta didik lebih dari 7,3 juta orang.
"Jadi, untuk lingkungan pendidikan diniyah dan pondok pesantren
saja total peserta didik yang harus dilayani mencapai lebih dari 17 juta
orang. Jumlah ini lebih banyak dari total penduduk Belanda tahun 2016,"
kata Kamarudin.
Jumlah layanan tersebut belum termasuk mahasiswa pada perguruan
tinggi agama Islam negeri yang berjumlah 53 lembaga seperti UIN, IAIN,
STAIN maupun Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) yang
berjumlah lebih dari 600 lembaga.
Selain itu belum termasuk peserta didik madrasah, baik ibtidaiyah
maupun tsanawiyah dan aliyah. Di sisi lain peserta didik layanan
program pendidikan agama Islam pada sekolah umum dan perguruan tinggi
umum juga belum termasuk jumlah layanan tersebut.
Oleh sebab itu jika dijumlahkan secara keseluruhan, layanan
pendidikan Islam yang membawa misi "Rahmatan lil alamin" (rahmat bagi
sekalian alam) itu bisa mencakup lebih dari 30 juta orang.
Kamarudin juga mengemukakan, salah satu lembaga pendidikan Islam
yang akan dipamerkan adalah pondok pesantren. Lembaga pendidikan
informal ini sangat besar perannya dalam mengisi pembangunan bangsa.
Pesantren adalah lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama yang tidak ada kompetitornya di Kementerian lain.
"Melalui Pendis Fair 2017 ini kami ingin menyampaikan pesan
kepada dunia bahwa Indonesia sangat potensial menjadi pusat peradaban
Islam di dunia, karena di Indonesialah Islam dan demokrasi bisa
berkembang bersamaan," kata Dirjen Pendidikan Islam menambahkan.
Oleh karena itu Guru Besar UIN Alauddin Makassar tersebut
berencana mengundang para duta besar negara sahabat dan beberapa
komunitas internasional pada "Pendis Fair 2017" agar mereka mengetahui
secara utuh bagaimana perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.
Ditjen Pendidikan Islam Selenggarakan "Pendis Fair 2017"
Rabu, 22 Februari 2017 20:47 WIB