Jakarta (Antara Babel) - Final Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari,
Cibinong, Kabupaten Bogor, Jabar, Minggu (12/3) mempertemukan dua tim
dengan penampilan terbaik di turnamen, Pusamania Borneo FC (PBFC) dan
Arema FC.
Pusamania Borneo FC melaju ke babak pamungkas turnamen dengan status sebagai salah satu tim dengan pertahanan terbaik.
Lihat saja catatan mereka sejak penyisihan grup. Anak-anak asuh
Ricky Nelson tidak pernah kebobolan di Grup 4. Walau cuma membuat satu
gol, tepatnya ke gawang Sriwijaya FC, mereka berhasil lolos dengan
status runner up.
Di delapan besar, tim dengan julukan Pesut Etam ini kembali menjaga
kesucian gawang yang dikawal Wawan Hendrawan dari gol Madura United. Di
sini, PBFC lolos hasil dari adu penalti.
Gawang PBFC baru bobol ketika melawan Persib Bandung di semifinal
Piala Presiden. Febri Haryadi dan kawan-kawan berhasil melesakkan tiga
gol di dua leg, tetapi lagi-lagi adu penalti yang menjadi penentu
kelolosan PBFC.
Sementara itu situasi berbeda terlihat di Arema FC. Dengan skuad
yang di atas kertas lebih mumpuni daripada PBFC, Arema berlari ke babak
final Piala Presiden dengan catatan gol mentereng: menorehkan 13 gol dan
kebobolan empat kali.
Aktor utama dari suburnya tim Singo Edan tentu saja adalah penyerang
veteran berusia 40 tahun, Cristian Gonzales. Walau sudah berumur kepala
empat, Gonzales seperti tidak pernah kehabisan bensin di Piala Presiden
2017.
Sampai semifinal usai, striker Indonesia itu bertengger di puncak
pencetak gol terbanyak dengan delapan gol, di mana lima di antaranya
dibuat dalam satu pertandingan yaitu kala berjumpa Semen Padang di leg
kedua semifinal.
Dengan statistik gol yang bagus dan deretan pesepak bola berkualitas
baik, ada kemungkinan Aji Santoso akan menginstruksikan pemainnya untuk
menggempur PBFC sejak menit pertama demi membuat gol cepat.
PBFC diprediksi memilih pasif dan mencari celah melalui serangan
balik dengan memanfaatkan kecepatan Terens Puhiri, Patrich Wanggai dan
Reinaldo Elias da Costa.
Selain itu, Pesut Etam dipastikan mencari cara untuk mematikan
pergerakan Gonzales dan menghentikan pasokan bola kepadanya. Artinya,
kalau benar itu terjadi, gelandang kreatif Arema seperti Esteban
Vescarra harus bekerja lebih keras dengan ada dua pilihan yaitu
memaksakan aliran bola ke Gonzales atau mencari alternatif lain untuk
membuka ruang.
Perseturuan antara PBFC yang mengandalkan pertahanan dan Arema yang
menyerang berpotensi membuat pertandingan berjalan dengan membosankan.
Tidak akan banyak gol tercipta dan laga ini sangat mungkin berakhir
dengan adu penalti.
Jika memang demikian, PBFC sedikit lebih unggul karena sebelumnya
sudah dua kali melewati babak tos-tosan dua belas pas. Namun seandainya
laga berakhir tanpa adu penalti, Arema FC dijagokan meraih trofi Piala
Presiden 2017.
Prediksi peluang menang, Arema 55 : PBFC 45.
(M054/Y008)
Final Piala Presiden: Perang Pertahanan Versus Penyerangan
Jumat, 10 Maret 2017 22:56 WIB