London (Antara Babel) - Perempuan biasanya didorong untuk memiliki anak
di usia lebih muda. Namun, sebuah studi dari Denmark menunjukkan bahwa
tak masalah jikalau Anda terlambat menikah dan menjadi ibu di usia lebih
tua.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam European Journal of
Developmental Psychology, peneliti menemukan, menjadi ibu di usia lebih
tua justru bisa meningkatkan kebahagiaan anak.
Para ibu yang
berusia lebih tua cenderung berpeluang lebih kecil menerapkan hukuman
fisik dan verbal pada anak mereka, ketimbang ibu muda, yang berujung
lebih sedikitnya risiko sang anak mengalami masalah emosi, sosial dan
perilaku.
"Orang menjadi lebih fleksibel secara mental seiring
bertambahnya usia, mereka jauh lebih toleran," ujat salah satu peneliti,
Dion Sommer yang bersama timnya memantau 4.741 ibu di Denmark beserta
perilaku anak-anak mereka pada usia 7, 11 dan 15 tahun itu.
"Itu
sebabnya kematangan psikologis dapat menjelaskan mengapa ibu yang lebih
tua tidak banyak memarahi dan mendisiplinkan anak mereka menggunakan
fisik,"sambung dia.
(Baca juga: Baru jadi ibu di usia 35 tahun? Jangan khawatir, ini kelebihannya)
Dalam
sebuah studi terpisah, peneliti di Amerika menemukan bahwa perempuan
dapat meningkatkan kekuatan otak mereka jika memiliki anak-anak di usia
yang lebih tua.
Di Amerika Serikat, usia ibu saat melahirkan
anak pertama ialah 25-26 sejak tahun 2000. Sementara di Denmark, jumlah
anak yang lahir dari perempuan yang berusia di atas 40 meningkat empat
kali lipat sejak tahun 1985. Demikian seperti dilansir Kantor Berita
Xinhua.
Studi: Ada Manfaat Jadi Ibu di Usia Lebih Tua
Jumat, 24 Maret 2017 23:32 WIB