Sukabumi (Antara Babel) - Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia
dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI menginginkan jumlah Tenaga Kerja
Indonesia yang bekerja di luar negeri jumlahnya berkurang.
"Sebentar lagi moratorium pengiriman TKI ke 19 negara di Timur
Tengah akan selesai, diharapkan minat warga menjadi buruh migran
berkurang," kata Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan
Anak Kemenko PMK RI Sujatmiko di Sukabumi, Jabar, Rabu.
Menurutnya, beberapa kota/kabupaten di Indonesia khususnya di Jabar
yang salah satunya Kabupaten Sukabumi merupakan daerah penghasil TKI
terbesar. Kebanyakan dari mereka bekerja di sektor nonformal.
Bahkan, tidak sedikit dari TKI yang diberangkatkan melalui jalur
ilegal ini dibuktikan masih banyaknya buruh migran yang tertangkap
petugas pengawas keimigrasian di negara penerima tenaga kerja asing.
Selain itu, banyaknya kasus penganiayaan yang terjadi kepada TKI
membuat prihatin pihaknya dan hampir setiap tahun selalu saja ada kasus
tersebut. Sehingga pemerintah pusat terus berupaya melakukan antisipasi
dan pemberian bantuan hukum.
Namun demikian pihaknya berharap warga Indonesia khususnya dari
Kabupaten Sukabumi tidak lagi berminat sebagai buruh nonformal karena
risikonya cukup banyak dan upahnya pun tidak jauh berbeda dengan di
tanah air.
"Memang salah satu alasan warga memilih menjadi buruh migran
disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan di daerahnya masing-masing.
Tetapi baik pemerintah pusat hingga daerah terus berupaya membuka
lapangan pekerjaan baru," tambahnya.
Sujatmiko mengatakan banyak program di kementeriannya untuk menekan
jumlah warga menjadi TKI seperti memberikan pelatihan di berbagai bidang
keterampilan agar masyarakat bisa mandiri.
Lanjut dia, tentunya penyediaan lapangan kerja baru melalui
sektor-sektor yang bisa diberdayakan seperti pariwisata, usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM), industri rumah tangga dan lain-lain yang
ternyata bisa menyerap tenaga kerja.
Sementara, Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono mengatakan angka
pengiriman TKI ke luar negeri dari Kabupaten Sukabumi masih cukup tinggi
hingga ribuan orang setiap tahunnya.
Ini disebabkan keterbatasan lapangan kerja dan usaha serta
mendatangkan investor yang masuk tidak bisa menyerap tenaga secara
optimal. "Kita berusaha warga tidak mudah tergiur untuk bekerja di luar
negeri dengan cara mengoptimalkan potensi yang dimiliki Kabupaten
Sukabumi," katanya.
Kemenko PMK Ingin Jumlah TKI Berkurang
Rabu, 29 Maret 2017 22:48 WIB