Jakarta (Antara Babel) - Pemerintah telah merencanakan penguatan patroli
di sejumlah daerah perbatasan Tanah Air untuk mencegah kelompok radikal
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masuk ke Indonesia, kata Menteri
Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu.
"Kita sudah rencanakan
untuk putus jalur masuk itu, perlu ada penguatan patroli baik udara,
laut, dan darat, khususnya di perbatasan," ujar dia di Kantor Kemenhan,
Jakarta, Rabu.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini mengungkapkan upaya
pertahanan dalam negeri tersebut, juga akan dilakukan dengan
menyiagakan TNI di daerah-daerah terluar Indonesia, yang berbatasan
dengan Filipina.
"Di Sulawesi, di utaranya itu harus aktif tentaranya, begitu juga di Kalimantan, Halmahera dan Ambon," tambah dia.
Menhan Ryamizard mengaku sejak satu setengah tahun yang lalu,
dirinya sebenarnya telah menyorot munculnya kelompok bersenjata yang
terafiliasi dengan ISIS di Filipina Selatan.
Menurut dia, hadirnya bibit-bibit kelompok radikal tersebut di
Filipina berpotensi menimbulkan ancaman tidak hanya bagi Indonesia,
tetapi juga untuk sejumlah negara lain di wilayah Asia Tenggara.
"Sudah saya katakan waspadai. Setelah dia babak belur di Eropa,
kelompok ini akan kembali ke Filipina. Kalau saya sudah memprediksi itu,
dan sekarang menjadi kenyataan," kata dia.
Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh pihak mendukung segala upaya
pemerintah yang akan memukul mundur ISIS, sehingga tidak sampai menyebar
di Indonesia.
Pemerintah Perkuat Patroli di Perbatasan Tangkal ISIS
Rabu, 31 Mei 2017 19:59 WIB