Sungailiat (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingatkan petani lada untuk menunda sementara menjual lada hasil panennya.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Subhan di Sungailiat, Rabu, mengatakan penundaan sementara menjual lada karena harga komoditi lada turun menjadi Rp60.000 sampai Rp80.000 perkilogram dari sebelumnya mencapai Rp100.000 lebih perkilogramnya.
"Turunnya harga lada yang cukup banyak tentu berdampak pada menurunnya pendapatan hasil panen petani," ujarnya.
Nilai jual lada di bawah Rp100.000 perkilogram dinilai tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan petani mulai dari perawatan, pupuk dan biaya lainnya.
Menurunnya harga lada di tingkat pasar membuat pemerintah kabupaten dan provinsi terus melakukan upaya penyelesaian sehingga harga lada kembali normal.
"Saya optimis harga lada kembali normal minimal naik dari harga sekarang karena pemerintah kabupaten dan provinsi terus melakukan upaya penyelesaian termasuk akan mendatangkan investor dari Belanda dan Italia," jelasnya.
Dengan masuknya investor dari negara itu diharapkan membantu menstabilkan harga lada di tingkat pasar nasional maupun pasar internasional.
"Pengusaha ini nantinya akan melihat langsung lada di petani mulai dari penanaman, bibit yang ditanam sampai mengelola lada hasil panen sebelum dijual," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bangka Ingatkan Petani Tunda Jual Lada
Rabu, 14 Juni 2017 16:14 WIB
Turunnya harga lada yang cukup banyak tentu berdampak pada menurunnya pendapatan hasil panen petani,