Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, meninjau langsung operasionalisasi kereta tanpa awak itu. Dalam uji coba ini, kereta tanpa awak itu dioperasikan di Jalur A, yaitu dari Termina 3 ke Terminal 2 dan sebaliknya.
Dia mengatakan setelah masa uji coba
selesai maka pada pertengahan September kereta tanpa awak itu akan
langsung dioperasikan untuk melayani perpindahan pemakai jasa
penerbangan di kedua terminal itu.
Tahap I operasionalisasi kereta tanpa awak itu memang baru melayani Jalur A sepanjang 1.700 meter.
Tahap I operasionalisasi kereta tanpa awak itu memang baru melayani Jalur A sepanjang 1.700 meter.
Kemudian
tahap selanjutnya menghubungkan Terminal 1, 2, 3, dan bangunan terpadu
yang juga terkoneksi dengan stasiun kereta bandara, dengan total panjang
lintasan jalur ganda mencapai 3.050 meter.
Direktur
Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin, mengatakan, uji
coba kereta tanpa awak ini sinergi BUMN, yaitu PT Wijaya Karya (uji
fungsi dan pengoperasian lintasan Jalur A).
Juga
PT LEN dan Woojin (Korea Selatan) yang menguji fungsi dan pengoperasian
kereta dan AP II yang menguji prosedur operasi standar serta prosedur
perawatan standar.
"Kami berharap pada masa uji coba ini segala kemungkinan dapat dipelajari, sehingga pada tahap pengoperasian dengan penumpang, pelayanan dapat tetap terjaga," katanya.
Dengan operasionalisasi kereta tanpa awak ini, menyejajarkan kualitas layanan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan banyak bandara internasional lain di negara-negara maju. Di sana, kehadiran kereta tanpa awak ini sudah sangat jamak.
"Kami berharap pada masa uji coba ini segala kemungkinan dapat dipelajari, sehingga pada tahap pengoperasian dengan penumpang, pelayanan dapat tetap terjaga," katanya.
Dengan operasionalisasi kereta tanpa awak ini, menyejajarkan kualitas layanan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan banyak bandara internasional lain di negara-negara maju. Di sana, kehadiran kereta tanpa awak ini sudah sangat jamak.
Pengadaan rangkaian kereta beserta teknologi di dalamnya disiapkan PT LEN Industri dan Woojin, sementara itu pembangunan infrastruktur secara KSO antara PT Wijaya Karya Tbk dan PT Indulexco.