Sungailiat (Antara Babel) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka, Provinsi Kepuluan Bangka Belitung, Kemas Arfani Rahman menghimbau petani di daerah itu untuk tidak menjual pupuk bersubsidi karena dapat mengurangi kebutuhan pupuk untuk di daerah itu.
"Dengan alasan apapun saya berharap petani tidak menjual pupuk bersubsidi karena akan merugikan petani itu sendiri," katanya di Sungailiat, Senin.
Ia mengatakan bantuan pupuk subsidi yang didistribusikan oleh pihak distributor hendaknya digunakan sebaik mungkin untuk kebutuhan tanaman baik padi maupun jenis tanaman perkebunan lainnya.
"Kalau bantuan pupuk subsidi yang disalurkan ke petani dijual, nantinya merugikan pihak petani itu sediri mengingat harga pupuk subsidi lebih murah dibanding dengan pupuk non subsidi," katanya.
Menurut dia, sektor pertanian harus didorong semaksimal mungkin oleh semua komponen masyarakat agar program ketahanan pangan nasional dapat tercapai dengan baik.
"Kita harus sama-sama melakukan pengawasan terhadap distribusi pupuk bersubsidi agar tidak disalah gunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab dan jika diketahui ada dugaan penyimpangan hendaknya dapat dilaporkan kepihak berwajib," katanya.
Selain itu, kata dia, petani harus mulai membiasakan menggunakan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman dan tidak merusak unsur hara dalam tanah.
"Saya akui, proses penyuburan pupuk organik lebih lambat dibanding dengan pupuk kimia tetapi pupuk kimia dapat mengancam kerusahan hara tanah, dan ini tentunya berbeda dengan pupuk organik," katanya.
Ia juga berharap kedepannya pertanian di Kabupaten Bangka dapat maju dan berkembang sehingga kita tidak mengandalkan pasokan dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Petani Diimbau Tidak Jual Pupuk Bersubsidi
Senin, 28 Agustus 2017 11:43 WIB
Dengan alasan apapun saya berharap petani tidak menjual pupuk bersubsidi karena akan merugikan petani itu sendiri,