Buleleng (Antara Babel) - Kodim 1609/Buleleng, Bali mendirikan posko
pengungsian di Lapangan Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula untuk
mengantisipasi kemungkinan gelombang pengungsi terkait peningkatan
status vulkanik Gunung Agung di wilayah Kabupaten Karangasem.
"Pertimbangan kami adalah lebih baik siap siaga meskipun seandainya
nanti posko tidak terpakai, daripada tidak siap ketika nanti memang
sangat diperlukan," kata Komandan Kodim 1609/Buleleng, Letkol Infrantri
Selamet Winarko, Rabu.
Ia mengatakan, Kodim menyiagakan tiga posko berskala besar di
wilayah Kecamatan Tejakula yang berbatasan langsung dengan wilayah
Kabupaten Karangasem. Beberapa alterlatif yang dipilih yakni lapangan
dan juga gedung umum.
Selain posko berupa tenda, Kodim juga menyiagakan kendaraan
angkutan seandainya diperlukan mengangkut pengungsi dari desa terdampak
letusan Gunung Agung.
Meskipun demikian, Kodim Buleleng tetap menunggu garis koordinasi
dengan Kodim Karangasem mengenai perkembangan status vulkanik Gunung
Agung dan kemungkinan terjadi arus pengungsi ke wilayah Kabupaten
Buleleng.
"Buleleng salah satu kabupaten yang berbatasan langsung dengan
Karangasem. Jadi koordinasi terus dilakukan. Perkembangan juga terus di
update," terang dia.
Mengenai fasilitas pengungsian, Selamet menguraikan bahwa satu
tenda maksimal bisa menampung sekitar 50 pengungsi. TNI juga menyiagakan
dapur darurat dan lokasi mandi, cuci, kakus (MCK) darurat.
"MCK juga sedang dibuat karena hal yang vital. Untuk sementara
memang dapat menggunakan MCK yang ada di gedung serba guna," demikian
Selamet Winarko.
Kodim Buleleng Dirikan Posko Antisipasi Letusan Gunung Agung
Rabu, 20 September 2017 11:13 WIB
Pertimbangan kami adalah lebih baik siap siaga meskipun seandainya nanti posko tidak terpakai, daripada tidak siap ketika nanti memang sangat diperlukan,