PBB (Antara Babel) -
Pemimpin Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon dan Dewan Keamanan PBB
mengutuk keras serangan bom bunuh diri di Mali Sabtu yang menewaskan dua
tentara penjaga perdamaian Senegal.
Ban mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh
kantornya bahwa selain dua orang tewas, setidaknya tujuh tentara
penjaga perdamaian PBB dan empat tentara Mali terluka dalam
Serangan di Kidal yang diklaim oleh kelompok gerilyawan.
Pemimpin PBB "mengutuk dalam istilah terkuat" serangan tersebut, di
mana sebuah mobil sarat bahan peledak melaju ke bank di kota utara yang
sedang dijaga oleh PBB dan pasukan Mali, kata pernyataan yang dilansir
AFP.
"Semua orang bertanggung jawab atas tindakan kriminal ini harus
dibawa ke pengadilan," kata Ban sambil menambahkan bahwa Mali harus
mendukung proses perdamaian di negara itu "termasuk melalui partisipasi
mereka dalam putaran kedua pmilihan legislatif pada Ahad."
Sementara itu, Dewan Keamanan "mengutuk dalam istilah
terkuat serangan penyerang bersenjata tak dikenal" pada pasukan PBB
MINUSMA di Kidal, kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh badan
15-anggota beberapa jam setelah serangan itu.
"Para anggota Dewan Keamanan menegaskan kembali dukungan penuh mereka
kepada MINUSMA dan pasukan Prancis yang mendukungnya," kata pernyataan
itu.
Dewan Keamanan "menekankan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas
serangan ini harus bertanggung jawab dan meminta pemerintah Mali untuk
segera menyelidiki serangan tersebut dan membawa para pelakunya ke
pengadilan," katanya menambahkan.
PBB mengirimkan pasukan penjaga perdamaian utama ke Mali tahun
ini setelah pasukan Prancis melakukan intervensi pada anuari untuk
menghentikan langkah kelompok gerilyawan di ibu kota Bamako.
DK PBB Kutuk Keras Pembunuhan Penjaga Perdamaian Mali
Minggu, 15 Desember 2013 10:15 WIB