Jakarta (Antara Babel) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kegaduhan
menjelang tahun politik tidak akan mengganggu kerja dan program
pemerintah.
"Pemerintah tidak boleh berpolitik dalam artian PNS tidak berpolitik
dan tetap bekerja seperti biasa. Sementara yang gaduh hanya beberapa
bagian tapi tidak akan mengganggu seluruh sistem," kata Wapres di
Jakarta, Rabu.
Wapres juga menganggap bahwa sudah biasa jika terjadi kegaduhan menghadapi tahun politik terutama mendekati pemilu.
"Ini kan rutinitas, itu biasa saja. Kita sudah alami berkali-kali. Itu karena banyak media makanya gaduh," katanya
Menurut Wapres, hal itu sudah dialami berkali-kali setidaknya sejak
pemilihan langsung pada 2004, 2009, 2014 dan saat ini menjelang 2019.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta seluruh jajarannya dalam
Kabinet Kerja untuk tidak membuat gaduh di kalangan masyarakat menjelang
tahun politik.
"Semua harus memberikan ketenangan, kesejukan, semuanya harus menyemangati," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia juga meminta jajaran pemerintahannya untuk tetap fokus dalam
bekerja sekaligus terus memberikan semangat kepada masyarakat.
Presiden sendiri menegaskan bahwa sikapnya sudah sangat jelas jika
masih ada jajarannya yang justru membuat politik gaduh tetap terjadi.
Dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin (2/10)
Presiden secara tegas menyatakan hal itu di hadapan para menteri dan
pejabat setingkat menteri yang hadir.
"Saya kira arahan kemarin jelas sekali, sudah jelas. Nggak perlu
saya jelaskan lagi, sudah terang benderang jelas seperti itu. Memberikan
kesejukan, memberikan ketenangan, memberikan semangat, dan terus
bekerja," katanya.
Ia tidak ingin ada jajarannya yang melakukan hal-hal yang menimbulkan kegaduhan dan kontroversi.
Presiden juga mengingatkan bahwa masyarakat terus mengharapkan kerja
keras pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Rakyat pun
disebutnya juga butuh ketenangan.
Wapres: Kegaduhan Politik Tidak Ganggu Kerja Pemerintah
Rabu, 4 Oktober 2017 14:35 WIB
Ini kan rutinitas, itu biasa saja. Kita sudah alami berkali-kali. Itu karena banyak media makanya gaduh,