Moskow (Antara Babel) - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud tiba
di Moskow pada Rabu (4/10) waktu setempat dalam kunjungan resmi pertama
pemimpin kerajaan itu ke Rusia.
Kunjungan tiga harinya diperkirakan akan berkonsentrasi pada energi dan konflik Suriah menurut warta kantor berita AFP.
Salman terlihat turun dari tangga pesawatnya di Bandara Vnukovo Moskow setelah mendarat sekitar pukul 16.00GMT.
Namun
eskalator berhenti di tengah jalan, memaksa sang raja menunggu sebelum
akhirnya berjalan turun ke aspal lembab tempat dia bertemu dengan para
pejabat dan band militer Rusia.
Arab Saudi dan Rusia sangat
bergantung pada ekspor minyak, dan anjloknya harga minyak mentah sejak
2014 menghantam perekonomian mereka.
Raja Salman akan menemui
Presiden Vladimir Putin pada Kamis dan mereka diperkirakan membahas
perpanjangan pengurangan produksi minyak menjelang pertemuan OPEC pada
November.
Raja juga dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Dmitry Medvedev pada Jumat, sebelum meninggalkan Rusia pada Sabtu.
Kremlin
menyatakan menjelang kunjungan itu bahwa Raja Salman dan Putin akan
membahas "situasi di Timur Tengah dan Afrika Utara, khususnya fokus pada
situasi konflik di kawasan itu."
OPEC dan beberapa negara bukan
anggota termasuk Rusia sudah sepakat memangkas produksi minyak mentah
guna membantu mendongkrak harga minyak.
Pada Rabu, Putin mengatakan perpanjangan kesepakatan OPEC memungkinkan dan bisa bertahan "setidaknya sampai akhir 2018".
OPEC
dan sekutunya sepakat sejak awal 2017 untuk memangkas produksi mereka
sekitar 1,8 juta barel per hari selama enam bulan yang selanjutnya
diperpanjang hingga Maret 2018.
Riyadh sudah memangkas subsidi dan menunda proyek-proyek utama sejak pertengahan 2014.
Menteri
Energi Rusia Alexander Novak mengatakan kepada kantor berita TASS pada
Rabu bahwa Arab Saudi berinvestasi satu miliar dolar AS ke proyek energi
di Rusia namun tidak memberikan rincian mengenai apakah akan ada
kesepakatan yang ditandatangani dalam kunjungan kali ini.
Meski
bermitra di pasar minyak, kebijakan luar negeri Moskow dan Riyadh
berlawanan dalam konflik Suriah, dengan Rusia mendukung rezim Presiden
Suriah Bashar al-Assad sedang Arab Saudi mendukung oposisinya.
Keduanya
juga berbeda sikap mengenai Yaman, tempat koalisi pimpinan Arab Saudi
menyerang pemberontak Houthi sejak 2015, memicu kritik dari Moskow.
Raja Saudi Lakukan Kunjungan Resmi ke Rusia Untuk Pertama Kali
Kamis, 5 Oktober 2017 9:47 WIB