Jakarta (Antara Babel) - Pemerintah Indonesia menyambut baik pencapaian
kesepakatan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah, dua kelompok di
Palestina yang selama satu dasawarsa terakhir berseteru.
"Kami menyambut baik rekonsiliasi ini karena sebenarnya posisi kami
sudah sejak lama mendorong terjadinya rekonsiliasi antara Fatah dan
Hamas," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Gedung Pancasila
Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Jumat.
Rekonsiliasi antara
Fatah dan Hamas, ia mengatakan, merupakan langkah baik bagi upaya
Palestina menjadi bangsa dan negara yang merdeka.
"Karena dengan rekonsiliasi itu bisa jadi pembuka jalan yang luas
bagi perjuangan yang selama ini masih dilakukan Palestina," katanya.
Pemimpin
Hamas Ismail Haniyeh pada Kamis mengatakan bahwa Hamas dan Fatah telah
mencapai kesepakatan rekonsiliasi, namun tidak merinci isi kesepakatan
yang diperantarai Mesir itu.
Fatah, yang didukung Barat, kehilangan kendali atas Gaza, yang
kemudian dikendalikan oleh Hamas, yang dianggap teroris oleh Barat dan
Israel, dalam pertempuran 2007.
Bulan lalu, Hamas setuju menyerahkan kekuasaannya di Gaza kepada pemerintahan Presiden Mahmoud Abbas yang didukung Fatah.
Ketua
delegasi Fatah Azzam Al-Ahmed di Kairo mengatakan berdasarkan
kesepakatan itu pemerintahan persatuan akan mengendalikan semua lembaga
tanpa kecuali,
termasuk semua penyeberangan perbatasan dengan Israel dan Rafah, yang
merupakan satu-satunya akses Gaza ke Mesir.
Kesepakatan itu juga
menyebutkan bahwa pasukan kepresidenan Abbas akan bertanggung jawab
menjaga
penyeberangan Rafah pada 1 November dan penyerahan kendali Gaza
sepenuhnya kepada pemerintah persatuan akan dilakukan pada 1 Desember
menurut siaran kantor berita Reuters.
Indonesia Sambut Baik Rekonsiliasi Hamas-Fatah
Jumat, 13 Oktober 2017 13:59 WIB
Kami menyambut baik rekonsiliasi ini karena sebenarnya posisi kami sudah sejak lama mendorong terjadinya rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas,