Jakarta (Antara Babel) - Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018
meminta Badan Pemerika Keuangan (BPK) untuk memperkuat koordinasi dalam
pengawasan pengelolaan keuangan satuan kerja sementara di Kementerian
Pemuda dan Olahraga itu.
"Kami memaparkan tugas dan tanggung jawab kami kepada BPK agar
laporan keuangan yang kami lakukan lebih akuntabel. Kami sudah sering
berkoordinasi dengan BPK," kata Ketua INASGOC Erick Thohir di Jakarta,
Selasa.
Erick mengatakan koordinasi INASGOC dengan BPK demi pengelolaan
keuangan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan mulai tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
Deputi, direktur, dan koordinator INASGOC, menurut Erick, telah
mendapatkan pemahaman terkait prosedur pengelolaan keuangan negara
sesuai Peraturan Presiden Nomor 48 tahun 2017.
"Itu bertujuan agar tidak ada kasus hukum karena kesalahan dan
penyalahgunaan keuangan yang menyebabkan kerugian negara," Erick.
INASGOC dan BPK telah menggelar pertemuan yang dihadiri Wakil Ketua
INASGOC Sjafrie Sjamsoeddin, Sekretaris Jenderal INASGOC Eris
Herryanto, dan sejumlah koordinator kesekretariatan INASGOC.
"Kami akan banyak melakukan kegiatan pada tahun depan. Kami
berusaha agar anggaran yang kami kelola dapat sesuai ketentuan," kata
Erick tentang pengelolaan anggaran INASGOC yang besar dan pelaksanaan
Asian Games yang semakin dekat.
Indonesia dan Dewan Olimpiade Asia (OCA) menyepakati perubahan
kontrak tuan rumah Asian Games 2018 terkait ketentuan tambahan dalam
penggunaan dana sponsor baik dari perusahaan-perusahaan dalam negeri
maupun luar negeri.
"Kami baru menandatangani beberapa perubahan dari perjanjian Asian
Games 2018. Prinsip pokok perubahan itu adalah untuk melancarkan
penyelenggaraan Asian Games dan juga meningkatkan kualitas pertandingan
serta memperjelas tanggung jawab masing-masing pihak dalam
penyelenggaraan ini," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla sekaligus Ketua
Dewan Pengarah Asian Games 2018.
Kesepakatan amandemen kontrak tuan rumah Asian Games 2018 itu
berarti Indonesia dapat menggunakan dana sponsor tanpa menunggu
pembukaan Asian Games pada 18 Agustus 2018 setelah kesepakatan perubahan
kontrak tuan rumah itu.
"Ini adalah salah satu hal besar dalam kontrak tuan rumah. Dana itu
bisa dipakai sekarang tanpa menunggu setelah pembukaan atau pada 18
Agustus 2018," kata Erick.
INASGOC Minta BPK Perkuat Koordinasi Pengelolaan Keuangan
Selasa, 17 Oktober 2017 22:27 WIB