Jakarta (Antara Babel) - Menurunnya kadar testosteron terkadang tak
disadari sebagian pria, sehingga banyak dari mereka merasa dirinya
baik-baik saja.
Pakar andrologi dari Brawijaya Hospital dr
Nugroho Setiawan Sp.And mengatakan, penurunan ini diperparah bila
ditambah gaya hidup tak sehat.
"Kemundurannya pelan-pelan,
sehingga banyak pria merasa baik-baik saja. Tidak terasa. Loyonya
pelan-pelan. Tergantung gaya hidupnya. Berat badan sebaiknya ideal,
olahraga teratur," kata dia di Jakarta, Senin.
Selain itu, stres yang tak tertangani secara baik juga bisa menjadi faktor yang mempercepat penurunan testosteron.
"Tidak
boleh boleh sering stres. Stres mengganggu kesehatan tergantung kita
menghadapinya. Banyak pasien pekerjaan dibawa pulang. Oleh karenanya,
manajemen stres harus dikuasai masing-masing orang," tutur Nugroho.
Mereka yang mengalami penurunan testosteron bahkan bisa terancam terkena penyakit metabolik, seperti diabetes.
"Sakit
metabolik bisa diukur dari tiga hal yakni lingkar pinggang (perempuan
idealnya 80 cm, laki-laki 90 cm. Gula darah puasa (tak lebih dari 102),
dan tekanan darah (idealnya di bawah 130/90)," kata dia.
(Baca: Makanan tertentu bisa cegah penurunan stamina pria? Ini kata ahli)
Para Pria Terkadang Tak Sadari Penurunan Testosteron
Senin, 23 Oktober 2017 21:42 WIB