Jakarta (Antara Babel) - Produsen makanan asal Korea Selatan mengatakan
makanan halal telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia sehingga
banyak produsen makanan asal negeri ginseng itu memperhatikan kehalalan
produknya.
"Halal telah menjadi gaya hidup masyarakat. Untuk itu, kehalalan
produk menjadi hal utama sebelum melirik pasar Indonesia," ujar Manajer
Pemasaran Korinus yang menjadi importir tunggal Samyang, Wenni Wang di
Jakarta, Minggu.
Tak hanya soal makanan saja, lanjut dia, gaya hidup halal juga
merambah di setiap sektor kehidupan masyarakat Muslim seperti wisata dan
transaksi keuangan.
Samyang merupakan mi ramen instan yang menjadi tren anak muda
karena rasanya yang pedas. Namun beberapa waktu lalu, sempat beredar isu
jika Samyang tidak halal.
Tak hanya Samyang, sejumlah produsen makanan dan minuman asal Korea juga memperhatikan kehalalan produk.
"Sebenarnya Samyang sendiri sudah ada sertifikasi halal dari
federasi Muslim Korea. Tapi di sini `kan untuk mencantumkan logo halal
di kemasan harus ada sertifikasi halal dari MUI," katanya.
Untuk meredakan kekhawatiran itu, pihaknya langsung mengurus
sertifikat halal MUI dan berhasil mengantongi sertifikatnya pada 28
September.
Sementara itu, Direktur Korinus Lee Jung Ho menjelaskan bahwa proses
mengantongi sertifikat halal MUI tidak mudah. Kerumitan yang memakan
waktu hingga satu tahun lamanya, tetap dijalani agar Mi Samyang bisa
kembali mendapat kepercayaan konsumen di Indonesia.
"Kami mementingkan sertifikat halal, karena pertama, mayoritas
masyarakat di Indonesia adalah muslim dan sangat perhatian dengan
kehalalan produk. Kedua, halal dalam sebuah produk artinya menjamin
keamanannya untuk dikonsumsi serta kualitas dan kebersihan produk," kata
Lee Jung Ho.
Halal Telah Jadi Gaya Hidup Masyarakat Indonesia
Minggu, 12 November 2017 22:21 WIB