Jakarta (Antara Babel) - Kepolisian Daerah Metro Jaya membuka hotline bagi
masyarakat yang mengetahui keberadaan atau identitas dua sketsa wajah
orang diduga terlibat dalam penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) Novel Baswedan .
"Kedua orang ini adalah yang diduga terlibat di dalam penyiraman
korban atas nama Novel. Untuk itu kami dari Polda membuka hotline dengan
nomor 081398844474. 24 jam ada operatornya," kata Kapolda Metro Jaya
Irjen Pol Idham Azis saat konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Jumat.
Polda Metro Jaya pun, kata dia, juga akan menyiapkan ruangan di
Polda Metro Jaya untuk pengaduan masyarakat yang mempunyai informasi
keberadaan atau identitas dua sketsa wajah orang itu.
"Ada ruangan yang disiapkan sehingga kami berharap kerja sama
bantuan dari masyarakat untuk bisa memberikan informasi pada jajaran
Polda ataupun pada teman di KPK kalau ada yang bisa memberikan
informasi," ucap Idham.
Selain itu, kata dia, Polda juga secara resmi menyampaikan surat
meminta agar penyidik dari KPK bisa bekerja sama dengan penyidik Polda
Metro Jaya.
"Apakah dalam bentuk asistensi atau dalam bentuk kerja sama dalam
satu wadah yang sudah disiapkan di Direskrimum," kata Idham.
Oleh karena itu, kata dia, apapun kegiatan yang dilakukan Polda Metro Jaya bisa dilihat langsung oleh KPK.
"Sehingga apapun kegiatan yang kami lakukan, teman KPK bisa melihat
langsung apakah di dalam tim yang sama ini bisa memberikan masukan atau
mau menyidik, di mana KPK bisa ikut," ungkap Idham.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Metro Jaya merilis dua sketsa wajah
orang yang diduga terlibat dalam penyerangan terhadap penyidik Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dengan menggunakan air keras
pada 11 April 2017.
"Dari hasil keterangan saksi sudah mengarah 90 persen. Bahwa dua
gambar itu diduga terlibat penyiraman saudara Novel," kata Idham.
Ia menjelaskan bahwa sejak dirinya dilantik sebagai Kapolda,
pihaknya sudah membentuk tim penyelidikan dan penyidikan dengan jumlah
167 orang lintas Polres, Polda, dan penyidik Mabes Polri.
"Kami juga dibantu Australian Federal Police. Kemudian kami juga
dibantu oleh Pusnafis Mabes Polri karena beberapa CCTV yang ada di TKP
yang kami kumpulkan membutuhkan kerja sama dengan pihak luar negeri,"
kata Idham.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor
pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat
rumahnya.
Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.
Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain
menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (KTP-e).
Polisi Buka "Hotline" Terkait Sketsa Penyerang Novel
Jumat, 24 November 2017 20:31 WIB