Jakarta (Antara Babel) - Nahdlatul Ulama (NU) mengutuk keras serangan
bom di Masjid Al-Rawdah, Markaz Bir El-Abd, Kota El-Arish, Sinai Utara,
Mesir yang menewaskan 300 orang lebih.
"Siapa pun yang
melakukakannya, apa pun latar belakangnya, atas nama apa pun motifnya,
itu adalah tindakan terkutuk. Tidak bisa dibenarkan," kata Ketua PBNU
Robikin Emhas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta,
Minggu.
Ia mengatakan seluruh warga Nahdlatul Ulama mengungkapkan duka
sedalam-dalam atas korban yang meninggal dan terluka dalam peristiwa
itu.
"NU berduka. Karena itu, PBNU mengimbau warga dan pengurus NU agar
membacakan Al-Fatihah dan melakukan Shalat Ghaib untuk korban teror bom
Mesir," katanya.
Ia menambahkan, NU meminta kepada Presiden Mesir untuk menangkap
pelaku teror bom itu dan menghukum mereka seberat-beratnya. Juga
memberantas kelompoknya hingga ke akar-akarnya.
NU juga meminta kepada Pemerintah Indonesia, jika diperlukan, untuk segera mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Mesir.
"Makanya, jika diperlukan pemerintahan Jokowi perlu proaktif memberi
bantuan kemanusiaan," kata Ketua Panitia Musyawarah Nasional Alim Ulama
dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Mataram, Nusa Tenggara Barat,
itu.
Menurut dia peristiwa tragis di Mesir ini adalah bukti nyata
perlunya Islam Nusantara diarusutamakan di seluruh penjuru dunia. Islam
yang tidak memperhadapkan agama dengan negara. Islam yang menjadikan
budaya sebagai infrastruktur agama. Islam yang ramah, moderat dan
menghormati keragaman.
"Mari jadikan Islam Nusantara sebagai solusi perdamaian dunia," kata
alumnus Pondok Pesantren Qiyamul Manar Gresik dan Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Malang ini.
NU Kutuk Serangan Bom di Masjid Mesir
Minggu, 26 November 2017 17:49 WIB