Jakarta (Antara Babel) - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut
Tauhid Saadi mengatakan insiden penolakan Ustadz Abdul Somad di Bali
oleh sejumlah anggota ormas dapat memicu kesalahpahaman yang lebih parah
jika tidak diatasi dengan baik.
"Kami khawatir hal tersebut menjadi preseden yang kurang baik dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, karena dapat menimbulkan
kesalahpahaman dan dapat mengganggu harmoni kehidupan umat beragama di
Indonesia," kata Zainut di Jakarta, Sabtu.
Dia menyesalkan atas kejadian yang menimpa Abdul Shomad itu.
Seharusnya hal itu tidak perlu terjadi jika masyarakat mengedepankan
semangat musyawarah, persaudaraan dan toleransi.
Menurut dia, apapun alasannya tindakan sekelompok orang tersebut
tidak dibenarkan karena melanggar hak asasi dan termasuk bentuk
persekusi yang dilarang oleh undang-undang.
"Di negara yang berdasarkan Pancasila setiap warga negara diberikan
jaminan perlindungan hak asasi oleh negara dalam melaksanakan kewajiban
agamanya sepanjang tidak bertentangan dengan konstitusi dan peraturan
perundang-undangan," kata dia.
"MUI mengimbau kepada masyarakat luas utamanya umat Islam untuk
tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang bernada SARA dan
mengadu domba antarumat beragama," katanya.
MUI, kata dia, mengajak semua pemimpin umat beragama untuk
bergandengan tangan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan
semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila agar Negara Indonesia
selamat dari ujian, cobaan dan berbagai macam ancaman perpecahan.
Diberitakan, Abdul Somad sempat mendapatkan protes dari sejumlah
unsur masyarakat karena saat akan melakukan safari dakwah di Denpasar.
Penolakan itu diduga karena kabar hoax yang tersebar di tengah
masyarakat sehingga memicu penolakan. Setelah ada mediasi, Abdul Somad
dapat melanjutkan dakwahnya di Bali.
MUI : Penolakan Ustadz Abdul Somad Dapat Picu Kesalahpahaman
Sabtu, 9 Desember 2017 23:58 WIB