Jakarta (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terus menggenjot sektor pariwisata dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Saat ini perekonomian wilayah kepulauan itu didukung sejumlah sektor, yakni pertanian, perikanan tangkap, industri dan perdagangan, hilirisasi timah serta pariwisata.
Niat Pemprov Babel itu terlihat dengan disiapkannya dua kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata, yaitu KEK Tanjung Gunung di Kabupaten Bangka Selatan dan KEK Pantai Timur Sungailiat di Kabupaten Bangka. Kedua KEK itu sudah diajukan ke pemerintah.
Saat ini provinsi yang 80 persen wilayahnya adalah laut tersebut sudah memiliki KEK Tanjung Kelayang di Belitung.
Dalam sebuah seminar nasional tentang transformasi perekonomian Babel di Pangkalpinang, awal Desember lalu, Sekretaris Daerah Pemprov Babel Yan Megawandi menjelaskan bahwa proses persyaratan administrasi pengajuan KEK ke pemerintah tengah berjalan.
Saat ini, katanya, pada kegiatan dalam rangka HUT ke-17 Provinsi "Bumi Serumpun Sebalai" itu sedang digarap secara pararel antara pemprov dan kabupaten dan sedang diverifikasi oleh pemerintah pusat.
Yan menjelaskan, kedua KEK tersebut nantinya melengkapi KEK sebelumnya yang berada di Belitung, yakni Tanjung Kelayang. KEK Tanjung Kelayang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016 pada 15 Maret 2016 dengan luas 324,4 hektare.
Bila kedua KEK ini disetujui oleh pemerintah pusat, katanya, Babel akan menjadi provinsi satu-satunya yang memiliki tiga KEK.
Kedua KEK yang tengah dalam proses adminitrasi oleh pemerintah pusat itu merupakan kawasan bahari yang dikembangkan menjadi salah satu tujuan pariwisata baru dan telah ada konsorsium yang tertarik berinvestasi.
Miliki Keunikan
Kedua KEK ini memiliki keunikan masing-masing. KEK Tanjung Gunung akan menjadi kawasan yang dinamis, sedangkan KEK Pantai Timur Sungailiat akan dibentuk menjadi kawasan wisata yang tenang dan sunyi.
Dia mengibaratkan, Tanjung Gunung seperti Pantai Kuta dan Pantai Timur Sungailiat seperti Ubud, Bali.
Mengenai nilai investasi kedua KEK tersebut, Yan mengatakan, saat ini pemerintah pusat tengah melakukan verifikasi, termasuk menghitung nilai investasi tersebut. Diharapkan hasil kajian dari pemerintah itu dapat secepatnya selesai.
Yan menambahkan KEK berperan mempercepat laju pembangunan, mengurangi kesenjangan sosial ekonomi masyarakat, dan membangun daya saing perekonomian lokal dengan meningkatnya aliran penanaman modal.
Sehingga, kata dia, nantinya masyarakat Bangka Belitung mampu proaktif, inovatif, dan konstruktif membangun daya saing yang kuat dan berkelanjutan.
Bukti lain bahwa Babel sedang menggenjot pariwisata adalah, provinsi itu kini tengah mendorong Belitung berstatus geo park global.
Belitung kini telah menjadi geo park nasional pada September 2017. Diharapkan Belitung berikutnya akan naik menjadi geo park global yang tengah diajukan bersama Raja Ampat dan Gunung Tambora.
Potensi Besar
Pengamat ekonomi Aviliani mengatakan potensi ekonomi di Kepulauan Bangka dan Belitung masih cukup besar.
Selain potensi pariwisata dan pertambangan, lanjut dia, Babel dapat mengembangkan sektor pertanian melalui produk hortikultura.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah daerah perlu membuat regulasi yang mempermudah investasi dan juga melakukan perubahan bisnis model.
Pemprov Babel harus mempunyai alternatif sumber pendapatan lain selain pertambangan. Jangan terlalu menitikberatkan pada sektor komoditas yang tergantung pada harga. Pemerintah daerah harus menetapkan produk unggulan.
Selain itu, Babel harus terus berinovasi, antara lain melibatkan generasi milineal.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kepulauan Babel edisi Agustus 2017 merekomendasikan pembangunan infrastruktur pariwisata melalui penyediaan fasilitas penunjang sarana dan prasarana pariwisata di tempat-tempat wisata.
Selain itu, harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), melalui pembangunan sekolah-sekolah pariwisata dan peningkatan kualitas balai latihan kerja
Pemrov juga direkomendasikan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nasional dan internasional, pengembangan teknologi informasi pariwisata, serta pemberdayaan masyarakat sekitar tempat wisata.
Disinergikan
Dalam meningkatkan pembangunan di Babel, Pemprov minta agar pembentukan holding BUMN pertambangan disinergikan agar manfaatnya juga dirasakan oleh masyarakat di wilayah tersebut. "Kami berpikir baik saja," kata Yan Megawandi.
Yan menanggapi terbentuknya holding BUMN pertambangan yang dipimpin oleh PT Inalum dengan anggota PT Timah, PT Aneka Tambang dan PT Bukit Asam.
PT Timah dalam sejarahnya sudah lama beroperasi di Babel dan mempengaruhi perekonomian masyarakat setempat. Ketika PT Timah masih jaya, hampir seluruh utilitas di masyarakat, seperti jalan, air bersih, pendidikan dan kesehatan dibangun oleh BUMN itu.
Sebelum PT Timah menjadi anggota holding, Pemprov Babel bahkan berkeinginan untuk memiliki saham perusahaan agar keuntungannya bisa langsung dirasakan masyarakat.
Selain itu, Pemprov juga ingin agar royalti yang diterima dari BUMN timah itu ditingkatkan dari selama ini yang hanya tiga persen. Paling tidak, kata Yan, menjadi sama dengan royalti sektor batubara.
Pemprov, katanya, juga sedang mendorong pelaksanaan pemulihan lingkungan yang terdampak proses penambangan timah selama ini.
Bangka Belitung Terus Genjot Sektor Pariwisata
Jumat, 15 Desember 2017 14:21 WIB