Jakarta (Antaranews Babel) - Presiden Joko Widodo mengapresiasi khususnya
kepada jajaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional (ATR/BPN) atas tercapainya target lima juta sertifikasi lahan
sepanjang 2017.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh
jajaran ATR/BPN dari tingkat pusat sampai kabupaten/kota sehingga
target yang saya berikan ke Pak Menteri (Sofyan Djalil) di 2017 lalu
bisa tercapai karena janjiannya saya dengan Pak Menteri di awal, Pak
targetnya ini 5 juta kalau nggak tercapai tahu sendiri," kata Presiden
Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Pembukaan Rapat Kerja Nasional
(Rakernas) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
(BPN) Tahun 2018 di Jakarta, Rabu.
Ia juga meminta kepada Menteri ATR/BPN agar tak ragu memberikan
target serupa kepada jajarannya di daerah dan jika tak tercapai harus
menerima konsekuensi dicopot dari jabatannya.
Presiden menegaskan kepada jajaran Kementerian ATR/BPN agar tidak perlu takut dalam bekerja.
"Nggak perlu takut kalau kita bekerja, itu bukan suatu yang sulit.
Di tahun 2018, 7 juta, lebih gampang, bisa lebih cepat, lho kita bisa
kok melakukan. Saya tahu jajaran BPN bekerja siang malam untuk mengejar
target, jangan dipikir saya nggak tahu, tahu," kata Presiden yang
disambut dengan tepuk tangan hadirin.
Mantan Gubernur DKI itu pun menceritakan setiap kunjungan kerjanya
ke daerah dimana Menteri ATR/BPN selalu siap saat Presiden ingin
membagikan sertifikat lahan kepada masyarakat di daerah mana pun yang
dikunjungi.
"Setiap kunjungan di daerah yang saya telepon pasti Pak Menteri,
saya ingin di daerah ini bagi sertifikat, selalu jawabannya siap. Kalau
di bawah 3.000 nggak mau saya. Tahun 2018 ini, ya 10.000. Iya masa
Presiden datang dikasih 2.000 saja. Presiden dikasih lah 10.000, 15.000
rakyat senang," katanya.
Ia pun meyakinkan bahwa dengan niat dan kerja keras persoalan sertifikasi lahan akan terselesaikan.
Menurut dia, jika bekerja tanpa target yang jelas maka persoalan sertifikat lahan bertahun-tahun tidak akan selesai.
"Waktu Pak Menteri minta anggaran sekian triliun saya nggak nawar, tapi ingat ini targetnya," katanya.
Oleh karena itu, ia menargetkan sebelum 2025 bahkan sebelum 2023 seluruh bidang tanah di Indonesia telah bersertifikat.
"Saya yakin dengan kerja keras BPN, target saya 2025 seluruh bidang
tanah di Tanah Air ini sudah bersertifikat. Tadi yang nawar kok Pak
Menteri 2023 akan rampung, saya catat lho," kata Presiden.
Presiden apresiasi tercapainya target sertifikasi lahan
Rabu, 10 Januari 2018 23:15 WIB
Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran ATR/BPN dari tingkat pusat sampai kabupaten/kota sehingga target yang saya berikan ke Pak Menteri (Sofyan Djalil) di 2017 lalu bisa tercapai ...