Koba (Antaranews Babel) - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bangla Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung siap menggelar operasi pasar (OP) jika harga beras di atas harga eceran tertinggi.
"Sekarang kenaikan harga beras masih di bawah ambang batas, kalau nanti naik tinggi maka kami akan meminta petunjuk pimpinan terkait langkah-langkah untuk menekan harga apakah melalui OP atau dengan cara lainnya," kata Sekretaris Disperindagkop Bangka Tengah, Dedy NT di Koba, Senin.
Ia menjelaskan, hingga kini belum ada arahan dari pimpinan dan DPRD terkait tindakan OP untuk menekan harga beras yang naik mencapai 16,65 persen dari harga normal.
"Kami belum ada arahan terkait OP, kalau ada perintah maka kami siap melaksanakannya. Namun demikian kami akan coba bertanya lagi ke pimpinan terkait langkah OP ini," katanya.
Ia mengatakan hingga kini pihaknya baru sebatas melakukan pemantauan harga dan pengawasan di lapangan secara rutin untuk mengetahui grafik harga sembilan bahan pokok dan termasuk harga beras.
"Pantauan harga bahan pokok terus kami lakukan dan dilaporkan secara berjenjang setiap minggu, juga melakukan pengawasan bersama tim untuk mengantisipasi praktik niaga nakal yang dilakukan oknum pedagang sehingga memicu lonjakan harga," katanya.
Dedy mengakui OP merupakan cara yang efektif untuk mengontrol harga beras di pasar dan cara seperti itu sering dilakukan ketika harga terus menunjukkan grafik menaik dan sulit dijangkau masyarakat.
"Sejauh ini belum ada upaya OP karena harga beras masih pada ambang batas wajar, kendati kenaikannya mencapai Rp2.000 per kilogram," katanya.
Disperindagkop Kabupaten Bangka Tengah siap gelar OP
Senin, 15 Januari 2018 23:33 WIB