Jakarta (Antaranews Babel) - Tentara Nasional Indonesia mengirimkan Satuan Tugas (Satgas) kesehatan sebanyak 206 personel untuk membantu mengatasi gizi buruk dan kejadian luar biasa (KLB) campak di Timika, Papua.
"Kami akan memberangkatkan 206 personel yang dibagi dalam dua kelompok. Tugasnya untuk membantu KLB di Asmat, " kata Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis.
Menurut Mayjen dokter Ben Yura Rimba. personel yang akan diberangkatkan ke Papua itu terdiri atas enam dokter spesialis, 23 dokter umum dan sejumlah tenaga perawat. Mereka akan dirotasi dua bulan sekali.
"Saat ini kita fokus di Asmat dulu karena lokasinya yang sulit dan penuh rawa. Para personel Satgas Kesehatan TNI akan dibekali obat-obatan, vaksin dan lainnya," ujar Ben Rimba.
Pengiriman Satgas Kesehatan TNI ini merupakan kedua kalinya, sebelumnya TNI juga telah mengirim tim kesehatan dan sudah berjalan 10 hari.
"Perintah Panglima TNI (Marsekal TNI Hadi Tjahjanto) , masalah ini tidak bisa diselesaikan sebulan-dua bulan. Oleh karena itu kami bentuk tim besar. Gizi buruk merata, ini belum daerah-daerah lain," katanya.
Kendala
Ben Rimba menjelaskan, kesulitan paling besar di lokasi bukan mendapatkan barang untuk perbaikan gizi, tapi mengangkutnya. Karena untuk sampai ke lokasi membutuhkan waktu delapan jam karena harus menggunakan speedboat lantaran tidak ada helipad.
"Kita siapkan rantai jaring transportasi seperti ini untuk menuntaskan segalanya," ujarnya.
Selain itu, Satgas TNI juga akan melakukan pendeteksian dini kemungkinan-kemungkinan adanya potensi KLB yang lain, sehingga akan lebih maksimal penanganannya.
Rencananya Satgas Kesehatan TNI tersebut akan diberangkatkan langsung oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dari Skadron 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Satgaskes TNI akan bertugas selama sembilan bulan kemudian dilakukan rotasi sampai daerah tersebut bebas dari gizi buruk dan penyakit campak.
Satgaskes TNI dibentuk sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo terdiri atas tenaga medis termasuk dokter spesialis (anak, kandungan, penyakit dalam dan THT) dan para medis dari Puskes TNI, Puskes TNI AD, Diskes TNI AL dan Diskes TNI AU.
Satgaskes TNI yang diberangkatkan berjumlah 206 personel dipimpin Letkol Ckm dr Shohibul Hilmi, Sp.OT (Danyonkes Divif 2 Kostrad) terbagi dalam kelompok Markas Komando Satuan Tugas (Makosatgas), Seksi Markas (Sima), Tim Analisis, Tim Pemeliharaan dan Pencegahan (Harcegah), Tim Evakuasi, Tim Pelayanan Kesehatan (Yankes) dan Peleton Pengawal (Ton W31).
Mereka diberangkatkan menggunakan Pesawat TNI AU dengan rute Halim-Hasannudin (Round). Setelah menginap semalam di Makassar, penerbangan dilanjutkan menuju Patimura dan Timika.
Sejauh ini, identifikasi penyakit yang terjadi di Papua dan Pupua Barat adalah gizi buruk, campak, malaria, ISPA, Diare, TBC, kulit dan genetik.
TNI kirim 206 personel Satgas kesehatan ke Papua
Kamis, 25 Januari 2018 11:14 WIB
Kami akan memberangkatkan 206 personel yang dibagi dalam dua kelompok. Tugasnya untuk membantu KLB di Asmat,