Muntok (Antaranews Babel) - Jembatan Desa Belolaut, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kondisinya rusak berat pascabanjir susulan yang terjadi pada Jumat (30/3).
"Badan jembatan turun sekitar satu meter karena pondasi rusak digerus arus saat banjir kemarin, kondisi tersebut sangat membahayakan para pelintas," kata tokoh pemuda Desa Belolaut, Suhaidir Kojek di Muntok, Minggu.
Kondisi jembatan yang miring di salah satu sisi itu mengharuskan seluruh pelintas, baik yang berjalan kaki maupun pesepeda motor lebih waspada dan berjalan satu-satu.
"Kami berharap secepat mungkin dibuatkan jembatan darurat untuk menunjang aktivitas warga karena jembatan itu merupakan jalan utama ribuan warga Belolaut dan sekitarnya untuk ke Muntok," kata dia.
Jembatan yang berada di lokasi merupakan tempat penyeberangan sungai utama dan sangat dibutuhkan masyarakat, tidak hanya warga Belolaut, namun juga warga kampung lain, seperti Tanjungpunai, Ahoi, Dusun Ibul, Desa Simpangtiga dan Desa Kundi.
Seluruh warga kampung dan desa itu harus melintas jembatan Belolaut untuk menuju ibukota kabupaten dalam aktivitas sehari-hari, seperti sekolah, keperluan belanja ke pasar, berkerja, berobat ke rumah sakit dan lainnya.
Untuk mendapatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan, secara swadaya para pemuda dan warga bergantian berjaga mengatur pelintas bersepeda motor agar menyeberang bergantian.
"Kami mengharapkan pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut atau membuat jembatan alternatif untuk menunjang aktivitas sehari-hari warga di daerah itu," kata Suhaidir.
Jembatan di Belolaut rusak berat pascabanjir susulan
Minggu, 1 April 2018 21:27 WIB

Kondisi terkini jembatan sementara di Belolaut yang rusak berat akibat banjir susulan yang terjadi pada Jumat (30/3). (babel.antaranews.com/Donatus Dasapurna Putranta)